kievskiy.org

Gus Falah: Sejarah yang Erat antara PDIP dan NU Pengaruhi Elektabilitas Ganjar-Mahfud MD

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (kiri) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) melakukan salam komando saat acara pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (kiri) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) melakukan salam komando saat acara pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Rabu, 18 Oktober 2023. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Umum (Sekum) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menilai, ada hubungan sejarah yang erat antara PDIP dengan warga Nadhlatul Ulama (NU). Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat tempat di kalangan warga nahdliyin.

Gus Falah mengungkapkannya saat mengomentari hasil survei dari Lembaga Alvara Research Center yang dilakukan pada periode 1-6 Oktober 2023. Lembaga tersebut merilis hasil survei terbaru soal suara pemilih dari kalangan NU terkait tiga bakal pasangan capres dan bacawapres.

Dalam survei yang melibatkan 1.517 responden tersebut, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 36,7 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 33,2 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,3 persen. Sementara pemilih NU yang belum memutuskan pilihan sebesar 13,8 persen.

Baca Juga: Profil Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kasad Baru Pengganti Dudung Abdurchman

Gus Falah mengatakan, faktor kesejarahan dan alasan sosiologis menyebabkan elektabilitas Ganjar-Mahfud kokoh di kalangan kiai dan santri NU. Menurutnya, hubungan sejarah antara kalangan nasionalis-religius sudah terjalin sejak lama, merentang sebelum Indonesia merdeka.

"Saat itu, PNI tidak kaget ada NU, begitu pula NU tidak kaget ada PNI. Sekarang pun, PDIP senang dan apresiasi keberadaan NU, NU pun begitu apresiasi adanya PDIP," ujarnya pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Hubungan baik PDIP-NU terlihat dalam berbagai kesempatan, ketika ada acara NU dan nahdliyin pasti ada kader PDIP yang datang. "Kondisi ini sama ketika ada tontotan jaranan, reog ada warga NU yang nonton," katanya.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menilai, silaturahmi antara PDIP dan NU terbilang hangat. Menurutnya faktor yang mendorong elektabilitas Ganjar-Mahfud di kalangan warga NU adalah kuatnya dukungan di akar rumput atau grassroots.

“Basis utama PDIP dan NU bertemu hingga di tingkat desa, dusun, dan perkampungan,“ tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat