kievskiy.org

Prabowo-Gibran Dapat 'Jokowi Effect', Pengamat: Satu Menteri, Satu Lagi Anak Kandungnya

Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka (kiri).
Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka (kiri). /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut secara otomatis dapat untung dari 'Jokowi Effect'. Masyarakat yang puas akan kinerja dua periode Jokowi barang pasti menjatuhkan pilihan kepada pasangan ini.

Penilaian tersebut datang dari Pengamat Politik Universitas Airlangga Hari Fitrianto. Menurutnya, Prabowo sangat diuntungkan usai mantap menggandeng Gibran Rakabuming sebagai pendamping.

Bukan hanya pengaruh dari relawan militan Jokowi, ceruk suara untuk Prabowo juga berpotensi datang sama besarnya dari kalangan milenial dan generasi Z, yang merasa direpresentasikan oleh Gibran.

"Saya kira ada banyak hal dari Gibran, yang bisa dikapitalisasi, bisa didorong menjadi sumber daya pemenangan juga strategi kampanye," kata Hari, di Surabaya, Rabu, 25 Oktober 2023.

Baca Juga: Puan Maharani Bantah Megawati Hempaskan Tangan Jokowi di Video Viral: Kasih Ibu Sepanjang Masa

Hari mengatakan, ketimbang Ganjar-Mahfud MD, "Jokowi Effect" akan lebih kental menyelimuti pasangan Prabowo-Gibran. Kedekatan keduanya dengan Joko Widodo jauh lebih besar, meski Ganjar merupakan usungan dari partai di mana Jokowi bernaung.

Faktor penyebabnya, kata Hari, Gibran merupakan anak sulung dari Jokowi. Sementara Prabowo Subianto adalah salah satu menteri terdekat Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, selaku Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

"Prabowo-Gibran bisa melakukan klaim secara terbuka bahwa mereka ini suksesor dari kepemimpinan Jokowi selama dua periode ini, mereka adalah penerus karena yang satu menterinya dan satu lagi anak kandungnya," ujarnya.

Kendati Prabowo sudah punya pengalaman bertarung dalam pilpres, menurut Hari itu belum cukup mendulang kemenangan di tahun 2024. Terutama karena dalam panggung kompetisi Pilpres tahun depan, pemilih didominasi dari kalangan anak muda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat