PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bahlil Lahadalia mengomentari ramainya nama Gibran Rakabuming dibicarakan masyarakat belakangan, setelah polemik batas usia capres-cawapres jelang Pilpres 2024.
Bahlil menilai Gibran sejatinya tak menyalahi aturan sebab kalangan muda-mudi mempunyai hak yang sama untuk dipilih sebagai pemimpin, sebelum berusia 40 tahun. Adapun saat ini Gibran masih berumur 36 tahun.
Saat hadir dalam deklarasi dukungan relawan Penerus Negeri untuk Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, Bahlil mengingatkan kelompok masyarakat usia muda agar tak mudah disetir generasi tua.
"Teman-teman muda jangan biarkan ruang untuk usia 40 tahun ke bawah, dimonopoli oleh orang-orang atau generasi seperti saya, yang sudah di atas 40 tahun," kata Bahlil Sabtu, 28 Oktober 2023.
Baca Juga: Ramalan Gus Dur Soal Prabowo Jadi Presiden di Usia Tua
Menurut Bahlil, aturan ini bersesuaian dengan catatan kepemimpinan sepanjang sejarah bangsa. Dulu, sejumlah pemimpin dan pengambil kebijakan di Indonesia yang berusia kurang dari 40 tahun, salah satunya Sutan Sjahrir.
Dia menjelaskan, Sutan Sjahrir diketahui lahir pada 5 Maret 1909 dan menjadi Perdana Menteri Indonesia pada 14 November 1945 alias saat dirinya berusia 36 tahun. Satu contoh itu menurutnya sudah bisa menjawab kekhawatiran masyarakat terkait kapabilitas Gibran.
"Kita berpikir tentang asas demokrasi, tapi di saat yang lain juga kita menutup ruang-ruang demokrasi untuk anak-anak muda mengambil bagian dalam kepemimpinan nasional," ujarnya.
Di agenda yang sama, Ketua TKN KIM Rosan Roeslani mengatakan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menyerap aspirasi dari berbagai kalangan usia.