/photo/2023/10/25/3046323229.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Beberapa politisi partai koalisi pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengkritik program unggulan pasangan Prabowo-Gibran. Program yang pertama kali dilontarkan putra sulung Presiden Joko Widodo saat berpidato di Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Rabu, 25 Oktober 2023, itu dinilai tidak ada kebaruan dan hanya jiplakan.
Ketua DPP Partai Perindo, Yusuf Lakaseng mengatakan, program-program yang disampaikan Gibran pada dasarnya sudah ada di era pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu menandakan Gibran tidak mengenal secara baik program apa saja yang dijalankan Jokowi.
"Dari situ kita meragukan kapasitasnya, sepertinya belum kompeten. Memang belum saatnya jadi cawapres," ujarnya di Jakarta, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Yusuf mengklaim, program yang ditawarkan oleh Ganjar-Mahfud justru menyuguhkan hal baru dan dibutuhkan oleh masyarakat akar rumput.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Jawab Doa Ultah dari Kiky Saputri: Semoga Makin Kreatif Lagi
"Program unggulan Ganjar-Mahfud adalah satu desa, satu dokter, satu puskemas. Di setiap 1 keluarga miskin, menciptakan 1 sarjana, menaikkan gaji guru," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, Ganjar-Mahfud memiliki program percepatan ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi digital. Stabilitas harga bahan pokok, pemberantasan korupsi yang tidak pandang bulu dan penguatan jaring pengaman sosial.
"Satu kartu, yaitu KTP, untuk untuk semua program sosial," katanya.
Baca Juga: Hamengku Buwono X: Pemilu Bukan Sekadar Ajang Berebut Kekuasaan
Ketua Divisi Kampanye Nasional Bappilu DPP Partai Hanura, Jimmy Charles Kawengian, menilai, masyarakat membutuhkan program baru yang benar-benar menyentuh kehidupan mereka, bukan program andalan yang sudah dijalankan pemerintah sebelumnya.