kievskiy.org

Fahri Hamzah Heran Warga Persoalkan Gibran Rakabuming Cawapres: Karena Dia Anak Pejabat?

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah heran mengapa ada reaksi kurang baik ketika Gibran Rakabuming Raka disahkan sebagai bakal calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), untuk Pilpres 2024.

Menurutnya, status Gibran yang merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lantas bisa dijadikan sebagai alasan untuk menolak opsi Prabowo-Gibran. Terlepas dari relasi dengan Jokowi, menurutnya Wali Kota Surakarta itu tetap memiliki hak untuk dipilih.

"Kalau orang memilih Mahfud MD, kalau orang memilih Pak Anies, kenapa orang enggak boleh memilih Gibran? Apakah hak warga negara harus dipotong karena dia adalah anak pejabat?" kata Fahri, di Jakarta, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Hal itu disampaikan Fahri saat mengisi acara diskusi Polemik Trijaya “Suhu Politik Pasca Putusan MK”. Dia melanjutkan, sistem demokrasi rakyat tetap menjadi alat utama dalam memilih dan menentukan pemenang kontestan pemilu.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Disebut PDIP Pembangkang, TKN Prabowo: Niat Kita Semua Baik

Dengan demikian, jika rakyat memang tidak menghendaki Gibran mengisi posisi itu, maka secara otomatis langkah dia bakal terhenti. Kehendak melanggengkan kuasa yang dinilai menunggangi keputusan Gibran pada akhirnya tidak akan berpengaruh apa-apa jika rakyat tak mengizinkan.

"Tidak ada istilah melanggengkan kekuasaan dalam demokrasi, semuanya itu adalah elected by the people, jadi semua itu dipilih oleh rakyat," ujarnya.

Fahri Hamzah kemudian melanjutkan, ikatan darah antara satu dan lain pejabat di Indonesia sudah terjadi sejak bangsa ini dibangun. Namun, sejarah membuktikan bahwa pertalian darah tidak serta merta mengantarkan kontestan pemilu tembus jadi pemenang.

"Ada banyak anak-anak pemimpin pada masa lalu yang dikalahkan rakyat. Saya sering bilang keponakan Pak JK (Jusuf Kalla) kalah dengan kotak kosong, anaknya Pak Ma'ruf Amin di Tangerang dikalahkan," ucapnya.

Baca Juga: Roundup: Ganjar Pranowo Buka Suara Soal Roasting dari Kiky Saputri, Ngaku Tak Baper

"Jadi akhirnya jangan kemudian takut bertarung," katanya, meminta agar para kontestan Pilpres 2024 tidak usah menaikkan alasan itu hanya karena paranoid.

Terkait sikap Jokowi, Fahri Hamzah menilai Presiden RI mampu berada di tengah alias netral di Pilpres 2024. Hal ini lantaran sang anak berada di kubu yang berlainan dengan partai politik di mana ia bernaung, PDI Perjuangan.

"Kalau ini kan masih berjarak pada orang lain, yang akan menjadi presiden kan bukan Gibran, presidennya Prabowo, Prabowo itu partainya lain dengan Pak Jokowi, koalisi yang dibentuk juga lain," kata dia.

Prabowo Soal Dinasti Politik

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto menanggapi ramainya isu dinasti politik yang kembali menyerang keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai dirinya mengesahkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping di Pilpres 2024.

Baca Juga: Prabowo Heran dengan Persoalan Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua di Pilpres 2024

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat