kievskiy.org

Masa Depan Indonesia di Pundak para Remaja, Kualitas SDM Jadi Kunci

Ilustrasi sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Ilustrasi sumber daya manusia (SDM) berkualitas. /Antara/Saptono

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.S menilai, sumber daya manusia (SDM)paling penting bagi sebuah negara. Dia berujar, sumber daya yang paling berharga bukanlah tambang, minyak maupun gas bumi.

"Sumber daya paling berharga adalah sumber daya manusianya. Tidak ada satu pun negara maju tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. Siapakah mereka? Kalian inilah yang merupakan generasi-generasi penerus bangsa ke depan untuk mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera," tutur Menteri Bintang dalam Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujaknas) Generasi Berencana (Genre) Indonesia tahun 2023 yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 29 Oktober 2023.

Dalam kesempatan itu, dia juga berharap agar Adujaknas tidak hanya selebrasi semata. "Tapi bagaimana implementasi dari diskusi yang kalian lakukan selama beberapa hari ini. Adujaknas ini diharapkan kalian jadikan ajang saling berbagi, saling menginspirasi, dan saling memotivasi satu sama lain remaja-remaja Indonesia kebanggaan bangsa Indonesia," kata dia.

Generasi sandwich

Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) menilai, remaja saat ini akan menjadi generasi sandwich (Sandwich Generation), saat Indonesia memasuki periode aging population atau banjir orang tua pada tahun 2035. Karena itu, menurut dia, optimalisasi bonus demografi saat ini mutlak dilakukan, salah satunya melalui penguatan kualitas anak-anak dan remaja.

"Anda (remaja) yang akan bertanggung jawab besok, pada tahun 2035 Anda menanggung eyang-eyang yang pada saat itu aging population dan saat itulah kita menutup bonus demografi. Tapi hari ini kita adalah hari-hari dipenuhi dengan keberuntungan bonus demografi," kata dia dalam acara yang sama, Minggu.

Oleh sebab itu, menurutnya, bersamaan dengan kegiatan forum Genre, forum anak, forum OSIS, mesti bersatu-padu antara BKKBN dengan Kementerian PPPA. "Kita bersatu-padu di Semarang di kota-kota yang lainnya dalam rangka untuk mengoptimalkan agar nantinya kita bisa memetik bonus demografi dengan mentransformasikan bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan untuk kita semua. Jadi hari ini adik-adik Genre adalah adik-adik yang sangat berkualitas," katanya menerangkan.

Hasto berujar, remaja saat ini bakal menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia, generasi saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka.

"Kalau kita ketemu remaja, pemuda, itu rasanya hati kita ingin hormat setinggi-tingginya. Karena anak-anak Genre inilah besok 10-20 tahun lagi Anda yang jadi gubernur, Anda yang jadi menteri, Anda yang jadi DPR, Anda yang jadi Presiden," ujar dia, "makanya kalau saya ketemu pemuda rasanya, forum Genre, forum anak, forum OSIS rasanya pengen hormat setinggi-tingginya karena beliaulah, Anda semua pemimpin-pemimpin saya masa depan. Kalau saya ketemu Genre 20 tahun lagi, dia yang pakai voorijder ke mana-mana. Hormat tinggi-tinggi," tutur dia.

Menurut dia, hal tersebut bukan khayalan, justru suatu saat menjadi kenyataan karena dia punya kemampuan intelektual skill yang luar biasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat