kievskiy.org

Tak Sangka Satu Koalisi dengan PKB, PKS Sempat Minta Waktu Pikirkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi bersama Anies Baswedan dan Cak Imin.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi bersama Anies Baswedan dan Cak Imin. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan

PIKIRAN RAKYAT – Baik PKS maupun PKB, awalnya tak menyangka akan bernaung dalam satu koalisi. Cerita ini diungkap oleh Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.

Kata Aboe, PKS dan PKB sudah melewati banyak hal hingga pada akhirnya bisa bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Mana sangka PKS bisa bersatu dengan PKB? Susah, enggak gampang. Dia (PKB) tuh lebih agak tenang, kalau PKS enggak masuk karena gejolak di mereka masih keras sekali," kata Aboe usai menghadiri diskusi Total Politik bertajuk 'Usai Pendaftaran Capres-Cawapres, Seperti Apa Peta Pertarungan?' di Jakarta Selatan, pada Minggu malam.

PKB yang sebelumnya ada di kubu Prabowo, kata Aboe, memang tidak berencana mendukung Anies. Mereka punya pemikiran sendiri. Karenanya, PKB sempat resah dengan adanya PKS di Koalisi Perubahan.

Baca Juga: Gibran Sudah Disanksi Secara Tertutup oleh PDIP, Kata Masinton Pasaribu

"Iya (resah). Keresahan itu dirasakan karena PKB sendiri enggak berpikir bergabung dengan Anies. Jadi ada satu peristiwa di ruang nalar warga PKB itu sendiri," ujar Aboe.

Saat NasDem dan PKB mendeklarasikan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres Anies, PKS mengaku sempat meminta waktu untuk mendiskusikannya secara internal.

"Intinya adalah begitu bertemu, begitu berjalan, PKS minta waktu sebentar, enggak main ikut-ikut aja, enak aja. PKS duduk dulu karena ada protokol AD/ART untuk menetapkan wapresnya," kata Aboe.

Targetkan Tiga Perempat Suara NU

Pasangan Anies dan Cak Imin optimistis bisa memperoleh tiga perempat suara kalangan Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat