kievskiy.org

Nayaka Untara Bakal Jadikan IP Lokal Tikam Samurai Dikenal Luas dan Membawanya ke Jepang

Nayaka Untara bakal jadikan IP lokal, Tikam Samurai dikenal luas.
Nayaka Untara bakal jadikan IP lokal, Tikam Samurai dikenal luas. /Pikaran Rakyat/Asep Bidin Rosidin


PIKIRAN RAKYAT
- CEO Tikam Samurai, Nayaka Untara berkeinginan menjadikan cerita Tikam Samurai yang berawal dari sebuah novel untuk semakin dikenal oleh masyarakat. Untuk itu, dia selama 4 tahun terakhir mengembangkan Tikam Samurai tidak hanya ke sebuah film melainkan juga ke beberapa medium lainnya seperti animasi dan komik agar dapat dinikmati semua kalangan. 

Tikam Samurai adalah karya monumental dari Makmur Hendrik yang menceritakan tentang misi balas dendam tokoh bernama Si Bungsu karena ayahnya tewas ditikam oleh seorang tentara Jepang bernama Saburo Matsuyama. 

“Dari 10 jilid novel ini, 3 tahun, 4 tahun terakhir akhirnya aku ketemu sama penulisnya (Makmur Hendrik), dan sama putrinya, kita tertarik untuk bisa terlibat untuk bisa mengembangkan cerita dari novel tersebut , cuma memang setelah kita baca ceritanya itu kami merasa bahwa cerita ini tidak hanya bagus untuk dijadikan film saja, jadi kita mengembangkan sampai ke animasi, sampai ke komik segala macam,” kata Nayaka Untara saat ditemui di acara Indonesia Comic Con, Jakarta Convention Center, Sabtu, 4 November 2023. 

Nayaka menuturkan dalam proses pengembangannya dia harus mengurangi beberapa karakter yang ada di dalam cerita Tikam Samurai. Dia menyebut awalnya ada ratusan karakter tetapi dikurangi hingga tinggal puluhan saja dan memiliki ciri khas serta perjalanan ceritanya masing-masing.

CEO Tikam Samurai, Nayaka Untara.
CEO Tikam Samurai, Nayaka Untara.
Tak hanya itu, diungkapkan Nayaka, masing-masing karakter yang ada di dalam cerita Tikam Samurai punya keunikan dalam hal bela diri. 

“Jadi harapan kita memang ke depannya itu membuat si tikam samurai ini lebih kenal oleh masyarakat luas melalui medium yang berbeda-beda karena memang dari cerita ini kan karakternya sangat banyak, awalnya ada 100 karakter di aseli ceritanya kita pilih yang memang bisa mewakili,” tutur Nayaka. 

Lebih lanjut Nayaka berharap dengan karakter-karakter yang bervariasi tersebut maka Tikam Samurai dapat menembus target pasar yang berbeda-beda menyesuaikan medium tempat ditayangkannya Tikam Samurai. 

“Misalnya karakter A itu lebih cocok untuk dijadikan animasi, karakter B lebih cocok dijadikan film action, karakter C bisa difokuskan menjadi komik dan segala macam. Jadi kita pengen membuat suatu semesta Tikam Samurai ini yang bisa mengcover berbagai kalangan,” ucap Nayaka.

Nayaka memastikan penuturan ulang cerita Tikam Samurai yang diadopsi dari karya Makmur Hendrik tetap mengacu pada batasan-batasan dan kaidah penulisan dari cerita aslinya. Diharapkan cerita tersebut tidak hanya dinikmati hanya di Sumatera Barat saja melainkan juga di tingkat nasional. 

“Kita tambahkan, kita kurangi agar bisa diterima generasi sekarang terutama biar jangka panjangnya juga bisa diterima generasi Z. Karena kita pengennya cerita ini bisa dinikmati 10 sampai 20 tahun ke depan,” tuturnya. 

Dikatakan Nayaka, sejauh ini Tikam Samurai mendapatkan respon positif dari masyarakat. Sebab, menurut para pengunjung Indonesia Comic Con hanya Tikam Samurai yang membawa marwah kearifan lokal. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat