kievskiy.org

Jokowi Bilang Banyak Drama Pilpres 2024, PDIP: Bukan Drama tapi Cerminan Hati

Jokowi bersama 3 bacapres peserta Pilpres 2024, makan siang bersama di Istana Merdeka pada Senin, 30 Oktober 2023.
Jokowi bersama 3 bacapres peserta Pilpres 2024, makan siang bersama di Istana Merdeka pada Senin, 30 Oktober 2023. //Instagram @prabowo /Instagram @prabowo

PIKIRAN RAKYAT - PDIP mengatakan bahwa kondisi politik saat ini bukanlah sebuah drama Korea (drakor) melainkan cerminan hati, akal sehat, dan nurani. Hal itu disampaikan, menanggapi pernyataan Presiden Jokowi mengenai situasi politik jelang Pilpres 2024.

"Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik. Ini dedikasi politik, ini komitmen terhadap masa depan, tetapi politik ini harus keluar dari cerminan mata hati, akal sehat dan nurani," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto di Gedung High End, Jakarta, Rabu 8 November 2023.

Dia pun menyoroti persoalan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan penanganan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023. Putusan itu mengenai syarat usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca Juga: Anwar Usman Seharusnya Dipecat, Buat Apa Pertahankan Orang yang Tak Layak Jadi Hakim MK

"Jadi, kalau akal sehat dilanggar, ketika hukum direkayasa, MK dikebiri, ya muncul lah suatu gerakan untuk meluruskan itu. Dan apa yang diputuskan oleh MKMK itu menunjukkan kemenangan nurani," tutur Hasto Kristiyanto.

Menurutnya, putusan yang diumumkan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan langkah meluruskan kebenaran. Dalam putusannya, MKMK menyatakan Ketua MK Anwar Usman terbukti melanggar kode etik melalui putusan mengenai batas usia Capres-Cawapres tersebut.

"Itu menunjukkan kemenangan dari kekuatan kebenaran. Sehingga berbagai rekayasa hukum bisa dipatahkan oleh kekuatan-kekuatan pro demokrasi yang memang tidak ingin MK sebagai benteng konstitusi, dan demokrasi dikebiri dan demokrasi mati," ujar Hasto Kristiyanto.

Dia menilai, putusan MKMK yang mencopot Anwar Usman dari posisi Ketua MK karena terbukti melanggar etik berat merupakan suatu wujud kemenangan moral. Selain itu, putusan tersebut menjadi langkah positif untuk mengawal demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Berdasarkan Kejadian Nyata di Semarang, Film Horor Panggonan Wingit Tayang 30 November 2023

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat