kievskiy.org

Ancaman Kematian karena DBD Tidak Sepele, Asosiasi Medis Anjurkan Vaksinasi

Ilustrasi DBD.
Ilustrasi DBD. /Pixabay/Fotoshoptops

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan mencatat, ada 422 kematian dari 57.884 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak awal tahun 2023 hingga minggu ke-33 tahun ini. Kasus DBD tersebut berasal dari 462 Kab/Kota di 34 provinsi, sedangkan kematian akibat dengue terjadi di 177 Kab/Kota di 32 provinsi. Di kalangan anak-anak, dengue merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM, mengatakan, tantangan memberantas demam berdarah dengue (DBD) semakin berat. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan dan mobilitas penduduk, masifnya pembangunan, serta tantangan perubahan iklim.

"Pencegahan dengue membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk kerja sama pemerintah degan publik-swasta," katanya dalam acara bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD dengan #Ayo3mplusVaksinDBD bersama Kader Jumantik di Jakarta, Sabtu, 11 November 2023.

Pada 2022, tercatat ada 143.266 kasus DBD dengan 1.236 kematian. Jumlah kasus DBD ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya, 2021, dengan 95.895 kasus yang tercatat dan 36,10 persennya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.

Menurut Ngabila, pemerintah telah menuangkan penanganan DBD dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. “Di DKI Jakarta, pemerintah provinsi terus menggalakkan implementasi program Jumantik. Program ini memiliki peran yang signifikan dalam pemberantasan sarang nyamuk penyebab dengue, mengingat masih kurangnya upaya pencegahan penyakit DBD yang dilakukan oleh masyarakat," tutur dia.

Baca Juga: Kualitas Rumput JIS Disebut Buruk, Pelatih Kaledonia Baru U-17 Membantah: Sudah Sangat Bagus

Asosiasi Medis anjurkan vaksinasi

Spesialis Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta Selatan, dr. Attila Dewanti, mengatakan, selain pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan juga bisa dilakukan dengan vaksinasi.

Menurutnya, vaksinasi DBD secara klinis dapat mencegah keparahan dengue dengan profil keamanan yang baik. Saat ini, vaksinasi DBD dapat diberikan pada seluruh anggota keluarga dengan rentang umur 6 sampai 45 tahun dengan anjuran dokter.

"Asosiasi medis seperti IDAI dan PAPDI merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk masing-masing anak-anak dan orang dewasa," tuturnya.

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Menular, Kementerian Kesehatan, Iriani Samad, mengatakan, penanganan dengue telah tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. "Pencegahan dengue membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk kerja sama pemerintah dengan publik-swasta," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat