kievskiy.org

Firli Bahuri Minta Kepastian Hukum Terkait Kasus SYL: Menunda Keadilan adalah Ketidakadilan

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. /Antara/Fianda Sjofjan Rassat

PIKIRAN RAKYAT – Ketua KPK Firli Bahuri mendesak polisi untuk segera memberinya kepastian hukum terkait kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

"Karena menunda keadilan adalah ketidakadilan," kata Firli dalam keterangan padaa Jumat, 17 November 2023.

Firli mengaku sudah menunjukkan sikap kooperatif dengan memenuhi undangan Polda Metro Jaya. Dia sudah dua kali hadir dalam pemeriksaan penyidik.

Begitu juga dengan Biro Hukum KPK yang telah memenuhi permintaan penyidik untuk memeriksa dokumen yang dibutuhkan, salah satunya Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Firli tahun 2019-2022.

Soal pengajuan perubahan jadwal pemeriksaan terhadapnya, Firli beralasan bahwa waktunya bentrok dengan keperluan dinasnya sebagai penyelenggara negara.

"Permohonan perubahan tanggal yang terjadi selama ini merupakan hal-hal yang ditempuh oleh konfirmasi yang komunikatif berkaitan dengan urgensi tanggung jawab di lembaga tempat bekerja," ujarnya.

Pemeriksaan Firli Bahuri dan Saksi Lain

Pada Kamis, 16 November 2023, Firli Bahuri mendatangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan penyidik. Di sana, dia dimintai keterangan lanjutan sebagai saksi kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.

Pemeriksaan dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB, tetapi Firli tiba lebih awal pada pukul 9.00 WIB. Lagi-lagi, kedatangan Firli yang kedua ini tidak terdeteksi media yang sudah menunggu di depan Gedung Polda Metro Jaya.

Usai diperiksa, Firli kembali menghindari cegatan wartawan. Dia terlihat keluar dari Ruang Pemeriksaan Lantai VI Dittipidkor Bareskrim Polri melalui lobi Gedung Rupatama, yang merupakan akses VIP bagi pejabat utama Mabes Polri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat