kievskiy.org

Jokowi Pamer Baca Koran Asing, Netizen Justru Soroti Berita Kontroversi Gibran Jadi Cawapres

Jokowi baca koran bisnis internasional yang menyoroti perkembangan ekonomi Indonesia. Netizen soroti kontroversi soal Anwar Usman dan Gibran.
Jokowi baca koran bisnis internasional yang menyoroti perkembangan ekonomi Indonesia. Netizen soroti kontroversi soal Anwar Usman dan Gibran. //Twitter @jokowi /Twitter @jokowi

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan momen saat dirinya membaca koran bisnis Financial Times yang membahas soal perkonomian Indonesia. Terdapat satu halaman penuh yang membahas soal pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan diberi judul ‘Indonesia Builds Superpower Dreams’.

Foto Jokowi dengan latar belakang IKN terpampang jelas di koran tersebut. Jokowi tak segan memamerkan isi dari koran tersebut yang membahas soal proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, IKN, posisi Indonesia dalam rivalitas antara negara besar, dan situasi politik dalam negeri.

Banyak yang memuji Jokowi atas berita yang dibagikan tersebut. Namun ada pula yang menyentil salah satu bagian dalam berita tersebut yang membicarakan soal kontroversi Anwar Usman dan Gibran Rakabuming Raka, dan tak dibahas oleh Jokowi dalam unggahannya.

"Dibaca lengkap nggak pak? Atau cm sekedar buat konten fotonya?" ujar akun X.com @BforBAM.

Baca Juga: Situs KPU Diretas, 252 Juta Data Pemilih Pemilu 2024 Diduga Dijual di BreachForums

Akun tersebut kemudian menyoroti sub judul yang menyoalkan kontroversi Anwar Usman dan Gibran. Pemilik akun tersebut bahkan memberi highlight di bagian artikel yang mempertanyakan dugaan adanya konflik kepentingan antara mantan Ketua MK dengan keponakannya.

Artikel tersebut juga menyertakan pernyataan Jokowi yang menyatakan tidak akan cawe-cawe pada karier politik anak-anaknya. Jokowi menyebut keputusan untuk memilih pemimpin bangsa ada di tangan rakyat.

“Menjadi presiden bukan berarti menyalurkan kekuatan untuk anak saya. Siapa yang memilih presiden? Rakyat. Bukan saya. Bukan pemerintahan saya. Terkait pencalonan anak saya, itu adalah keputusan kolektif dari pendukungnya, partai, dan koalisi, bukan saya,” ucap Jokowi kepada Financial Times.

Jokowi menyatakan menghormati demokrasi di Indonesia. “Saya berpegang tegus pada demokrasi ini,” ujar Jokowi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat