/photo/2023/11/14/495429976.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Ganjar Pranowo menghormati gimik gemoy yang dipakai oleh capres lain pada Pemilu 2024. Hanya saja, dia berpesan agar gimik tersebut tidak menghilangkan substansinya.
Namun, Ganjar menegaskan bahwa tak semua anak muda menyukai gimik. Faktanya, kata Ganjar, banyak anak muda yang lebih suka gagasan yang bersinggungan dengan kemandirian ekonomi.
“Saya membaca siapa ya anak muda yang di UGM, Oki kalau enggak salah. Oki kemudian menyampaikan, 'Kami anak muda tersinggung kalau hanya sekadar dikasih gimik'. Maka perlu pencerdasan (berupa) edukasi politik berdasarkan apa programnya, program untuk anak muda apa sih?” katanya usai menghadiri acara dialog santai bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta.
Bahkan dalam sejumlah kesempatan, Ganjar pernah ‘dicecar’ mengenai program-program yang mendukung dan memfasilitasi kreativitas anak muda. Banyak di antara mereka yang sangat tertarik terhadap ekonomi kreatif.
“Ketika saya ketemu dengan anak muda, tidak semua anak muda suka gimik kok. Mereka pengin ekonomi kreatif yang saya punyai Anda bisa fasilitasi enggak ya? Apakah kemudian Anda bisa hadirkan creative hub untuk saya enggak ya? Apakah IP yang sama miliki bisa dijaminkan bank?” kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu menirukan pertanyaan yang diajukan anak muda kepadanya.
Oleh karena itu, Ganjar tidak khawatir capres lain akan menyita perhatian semua anak muda lewat gimik gemoynya.
Gimik Gemoy Bukan Ide TKN
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani membantah tudingan hanya menjual gimik Presiden Gemoy kepada publik.
Rosan mengaku, narasi gemoy tak lahir dari tim sukses Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Gemoy ini yang sekarang menjadi perhatian dan menarik perhatian para anak muda itu tumbuh secara organik loh bukan kami yang bikin ide gemoy," kata Rosan di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu lalu.