kievskiy.org

Rosan Roeslani Soal Julukan Gemoy untuk Prabowo Subianto: Bukan Ide Kami, Itu Tumbuh secara Organik

Capres Prabowo Subianto.
Capres Prabowo Subianto. /Antara/Hafidz Mubarak

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini julukan gemoy sering disematkan publik untuk calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Menurut Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, julukan atau kesan gemoy tersebut bukan merupakan ide tim sukses Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Ia pun menepis bahwa pihaknya menjual gimik Prabowo Subianto sebagai “Presiden Gemoy”. Pernyataan itu disampaikannya saat ditemui di rumah pemenangan Fanta Headquarter, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu, 26 November 2023. 

"Kan harus diingat, gemoy ini yang sekarang menjadi perhatian dan menarik perhatian para anak muda, itu tumbuh secara organik loh, bukan kami yang bikin ide gemoy," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari antara pada Senin, 27 November 2023. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesan gemoy itu hanya bisa menjadi alat untuk menarik perhatian para pemilih muda. Setelah itu, maka pihaknya bisa dengan mudah menawarkan program kerja Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Lanjutkan Pembangunan IKN Jika Jadi Presiden, Singgung Soal Undang-Undang

"Untuk mengetahui lebih banyak program pak Prabowo dan mas Gibran yang sudah tertuang di Asta Cita itu, nah tentunya anak-anak muda harus kita tarik atensinya," ujarnya.

Salah satu janji Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk kalangan anak muda adalah memberikan makan gratis kepada 82,5 juta siswa sekolah.

Visi-Misi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming 

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memiliki visi Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkan hal itu, keduanya memiliki delapan misi yang dinamai Asta Cita, berikut rinciannya;

  1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
  2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. 
  3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
  4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
  5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. 
  6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. 
  7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
  8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Pasangan calon (paslon) tersebut memiliki jumlah partai pendukung paling banyak di antara pasangan yang lain, yakni ada sembilan, dengan rincian; Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Kemudian, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat