kievskiy.org

Kenapa Program Food Estate Dianggap Gagal? Muhaimin Iskandar Blak-Blakan Ogah Melanjutkan

Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. /Antara/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, memastikan bahwa program ketahanan pangan berupa food estate atau lumbung pangan tidak akan dilanjutkan apabila pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Sudah pasti tidak akan dilanjutkan (food estate)," tegas Cak Imin usai mengikuti bedah visi misi dan uji gagasan calon presiden dan calon wakil presiden RI 2024 yang diselenggarakan BEM KM Universitas Andalas, Sumatra Barat, di Padang, Senin.

Alasan utama yang diungkapkan oleh Cak Imin adalah kegagalan dan ketidakrencanaan program ketahanan pangan tersebut. Menurutnya, program ini terbukti tidak berhasil dan malah menimbulkan deforestasi.

"Pertama, program lumbung pangan itu sudah tidak berproduksi dan justru menimbulkan deforestasi. Jadi, food estate tersebut sudah mengganggu hutan kita," paparnya dengan tegas.

Wakil Ketua DPR RI tersebut menegaskan komitmen untuk tidak melanjutkan program food estate jika terpilih nanti. Sebaliknya, Cak Imin menyatakan akan mencari solusi alternatif yang lebih efektif untuk memastikan ketahanan pangan tanah air.

Namun, pandangan ini berbeda dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menilai bahwa program food estate atau lumbung pangan sebaiknya dilanjutkan. Amran Sulaiman berpendapat bahwa program ini dapat berhasil jika dikelola dalam skala besar dan didukung dengan pengelolaan pertanian yang modern.

Sebagai salah satu kebijakan dalam Program Strategis Nasional 2020-2024, program food estate bertujuan untuk mengembangkan sejumlah komoditas, seperti cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, dan kentang. Perbedaan pandangan ini menunjukkan perbedaan pendekatan dan strategi dalam mencapai ketahanan pangan di Indonesia.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Akan Teruskan Program Food Estate Jokowi, Krisis Pangan di Depan Mata

Hujan Kritikan

Program food estate atau lumbung pangan nasional yang digagas pemerintah mendapat sorotan kritik dari berbagai pihak. Bahkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebutnya sebagai kejahatan terhadap lingkungan.

Food estate merupakan program pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan. Proyek senilai Rp 1,5 triliun ini masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024, mengacu pada Perpres Nomor 108 Tahun 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat