PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 16 imigran Rohingya berhasil melarikan diri dari tempat penampungan sementara di bekas kantor imigrasi, Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh.
Dalam pemantauan, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Lhokseumawe, Darius, mengungkapkan bahwa pengungsi yang masih tersisa berjumlah 498 orang dari total 514 orang, dengan 16 orang berhasil kabur.
Darius menjelaskan bahwa para imigran melarikan diri dengan merusak dinding kamar dan melarikan diri melalui pagar arah toilet wanita.
“Dari info yang kita dapat kan, pengungsi Rohingya tersebut kabur dengan cara merusak dinding kamar dan melarikan diri melalui pagar arah toilet wanita,” ujar Darius.
Meskipun petugas keamanan, termasuk polisi, satpam, UNHCR, IOM, dan anggota Yayasan, berjaga di depan lokasi, imigran berhasil melarikan diri dari arah belakang.
Kejadian ini mengundang pertanyaan tentang keamanan di lokasi penampungan serta alasan di balik tindakan para imigran. Ancaman demo besar-besaran dari warga Aceh pun muncul jika para imigran Rohingya dibiarkan tinggal di sana. Beberapa masyarakat menolak keberadaan pengungsi Rohingya dalam jangka waktu lama di Aceh.
Pemerintah melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) akan melakukan patroli di perairan Indonesia untuk mencegah pengungsi Rohingya datang. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa upaya pencegahan dan pemindahan pengungsi ke lokasi baru dilakukan atas dasar rasa kemanusiaan.
Upaya ini melibatkan koordinasi dengan UNHCR, pencarian lokasi pengungsian baru, dan koordinasi dengan TNI Angkatan Laut (AL).
"Kita akan mencari jalan untuk mencari pertama kalau bisa enggak masuk. Bakamla tetap lakukan koordinasi untuk berpatroli," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu 6 Desember 2023.