kievskiy.org

Pemilu 2024: 3 Jenis Serangan Fajar ini Wajib Dihindari

Ilustrasi uang dan serangan fajar Pemilu 2024.
Ilustrasi uang dan serangan fajar Pemilu 2024. /Unsplash/Mufid Majnun Unsplash/Mufid Majnun

PIKIRAN RAKYAT – Simak 3 jenis serangan fajar yang mesti dihindari untuk Pemilu 2024 mendatang. Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024 nanti akan menentukan presiden, wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Adapun salah satu bentuk serangan fajar yang perlu dihindari adalah politik uang. Ternyata istilah itu berasal dari kalangan militer. Praktik ini dianggap sebagai ‘tradisi’ padahal wajib dihindari baik oleh penyelenggara, peserta, maupun pemilih dalam Pemilu nanti.

Sebaiknya, saat ada serangan fajar, kita langsung melaporkannya kepada pengawas pemilu setempat. Hal ini pernah dilakukan warga di dua dusun di Denggen Timur, Kecamatan Selong, Lombok Timur dan warga Candisari RW 8 Semarang pada Pemilu 2019 lalu.

Apa itu serangan fajar?

Serangan fajar adalah upaya menyergap di pagi buta untuk mengarahkan orang-orang agar memilih kandidat tertentu. Istilah dari kalangan militer ini menyasar pemilih inti dan pemilih yang masih mengambang, demikian menurut Pusat Edukasi Antikorupsi KPK.

"Istilah “serangan fajar” berasal dari kalangan militer. Tentara biasanya menyergap dan menguasai daerah target secara mendadak di pagi buta. Karena serangan fajar ini biasanya relatif berhasil, untuk itulah praktik ini diadopsi di pemilihan oleh para caleg atau calon pemimpin culas," ujarnya.

“Malapraktik pemilu tersebut umumnya menyasar dua jenis pemilih yaitu pemilih inti (core voter) dan pemilih mengambang (swing-voter),” katanya melanjutkan.

Apa saja bentuk serangan fajar?

Berikut daftarnya:

  1. Uang

    Bentuk ini biasanya diberikan dalam bentuk amplop berisi uang yang umum dilakukan para tim sukses calon legislatif atau calon pemimpin kepada para pemilih. Nilainya bisa sangat beragam seperti antara Rp25.000 hingga ratusan ribu. Peserta pemilu atau tim sukses memilih jenis ini karena uuang mudah dibawa dan diberikan secara sembunyi-sembunyi.
  2. Sembako

    Sembilan bahan pokok (sembako) juga sering dibagi kepada para pemilih. Contohnya adalah beras, minyak, gula pasir, dan lain-lain. Biasanya peserta atau tim kampanye mengemas sembako tersebut dengan menyelipkan identitas caleg, itu adalah strategi agar penerima memilih caleg yang membagikan sembako itu.
  3. Barang rumah tangga

    Barang-barang kebutuhan rumah tangga lain juga sering menjadi produk yang dibagikan saat serangan fajar. Sabun cuci piring dan sabun mandi hanyalah beberapa contohnya. Timses tak lupa menyelipkan identitas caleg yang didukung ke dalam bungkusan yang dibagikan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat