kievskiy.org

Anies Bongkar Kartu Prabowo yang 'Membelot': Beliau Bilang, Tak Ada dalam Kekuasaan Buat Tak Bisa Berbisnis

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terlibat debat panas saat debat Capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023.
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terlibat debat panas saat debat Capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023. /Youtube/KPU RI

PIKIRAN RAKYAT - Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan tampak membongkar kartu Prabowo Subianto kala debat capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023. Dia menekankan bahwa dalam proses demokrasi, pemerintah dan oposisi sama-sama terhormat.

Kemudian ketika proses pengambilan keputusan dilakukan, kehadiran oposisi memberikan pandangan dan perspektif berbeda. Hal itu membuat masyarakat bisa menilai.

Disinggung mengenai pengusungannya sebagai Cagub DKI Jakarta oleh Prabowo Subianto, Anies Baswedan pun balik menyentil Capres Nomor Urut 2 itu mengenai keputusannya 'membelot' dari oposisi ke Kabinet Jokowi.

"Karena itu oposisi penting dan sama-sama terhormat, sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada jadi oposisi. Seperti disampaikan pak Prabowo, pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," kata Anies Baswedan.

"Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada dalam kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat," tuturnya menambahkan.

Prabowo Subianto pun tampak berusaha untuk kembali berbicara dan menyampaikan pembelaan, tetapi tidak terdengar karena mic mati. Hal itu adalah karena waktu untuk memberikan tanggapan sudah habis.

Debat Panas Anies-Prabowo

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto terlibat dalam situasi panas kala membahas mengenai demokrasi ketika debat capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023. Hal itu berawal ketika Capres Nomor Urut 1 itu ditanya mengenai upaya untuk membenahi tata kelola partai politik, agar kembali meningkatkan kepercayaan publik.

Anies Baswedan menjawab, permasalahan yang terjadi justru lebih dari sekadar partai politik. Menurutnya, rakyat tidak percaya pada proses demokrasi yang terjadi saat ini.

"Ketika kita bicara demokrasi, minimal ada tiga nih. Satu adalah adanya kebebasan berbicara, dua adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah, dan yang ketiga adalah adanya proses pemilu, proses pilpres yang netral, yang transparan, jujur, adil," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat