kievskiy.org

Prabowo Hobi Joget Tanpa Perhatikan Konteks Acara, Pakar Bandingkan dengan Donald Trump dan Boris Yeltsin

Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto. /Tangkapan layar YouTube KPU RI

PIKIRAN RAKYAT - Pakar psikologi forensik, Reza Indrari Amriel mengkhawatirkan aksi joget gemoy yang dilakukan Prabowo Subianto secara berulang tanpa memperhatikan konteks acara. Dia pun membandingkan apa yang dilakukan Capres Nomor Urut 2 itu dengan aksi serupa yang dilakukan Donald Trump dan Boris Yeltsin.

Hal serupa pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, pada tahun 2019 setelah dinyatakan lolos dari serangan Covid-19. Selanjutnya, Perdana Menteri Rusia era 90-an, Boris Yeltsin, yang dikenal mempunyai riwayat penyakit jantung juga melakukan hal serupa pada 1996.

Kedua tokoh itu berjoget dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat. Targetnya, Karena melihat kondisi mereka sehat, masyarakat diharapkan tidak ragu akan kesanggupan mereka memimpin Amerika Serikat dan Rusia.

Akan tetapi, berbeda dengan aksi joget yang dilakukan Prabowo Subianto. Pasalnya, hal itu dilakukan lebih sering dibandingkan dua tokoh tersebut, dan tidak memperhatikan konteks acara.

"Sekarang bukan kondisi fisik Prabowo yang saya risaukan. Toh dia sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara," tuturnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023.

Sebagai orang yang mendukung Prabowo Subianto pada dua kali Pilpres, Reza Indrari Amriel mengaku terpukau oleh kegesitan sang Capres kala 2014 dan 2019. Menurutnya, joget gemoy Prabowo Subianto menjadi strategi branding dalam rangka meyakinkan publik bahwa dia sehat.

Tak Masalah tapi Lihat Situasi

Dari dua pendekatan itu, masuk akal jika Prabowo Subianto dengan usianya yang sudah lanjut dan kondisi kesehatan yang jauh dari prima, melakukan pendekatan serupa guna mempengaruhi persepsi publik.

"No problem. Setiap kontestan Pilpres boleh bikin siasatnya masing-masing," ujar Reza Indrari Amriel.

Akan tetapi, Donald Trump dan Boris Yeltsin bergoyang asyik cuma di saat berada di panggung dan ketika musik mengalun. Itu pun hanya satu-dua kali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat