kievskiy.org

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Karena Terlilit Utang

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Resor (Polres) Malang telah mengungkap motif di balik kasus bunuh diri yang melibatkan satu keluarga di Dusun Boro, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berdasarkan penyelidikan sementara, motif bunuh diri tersebut terkait dengan masalah hutang yang dihadapi oleh keluarga tersebut.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, menyampaikan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan bahwa almarhum WE (43), yang merupakan seorang guru di SDN di Kecamatan Sukun, Kota Malang, diduga mengalami tekanan ekonomi akibat hutang. Gandha menjelaskan bahwa WE pernah memohon bantuan untuk meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang saksi.

"Dari sini kita bisa menyimpulkan sementara untuk motif tindakan yang dilakukan oleh almarhum bapak WE ini lebih ke arah motif ekonomi," ujar Gandha.

Dalam peristiwa tragis tersebut, tiga anggota keluarga tewas, yaitu ayah suami WE (43), istri S (40), dan anak ARE (12), diduga melakukan bunuh diri. Satu anak kembar lainnya, AKE (12), selamat dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Unpri Digegerkan Penemuan Mayat, tapi Ternyata Cadaver, Apa Itu?

Gandha menyebut bahwa WE sempat menyampaikan kepada beberapa saksi bahwa ia menghadapi kesulitan untuk mengembalikan uang yang dipinjamnya. Namun, polisi belum dapat menentukan jumlah pasti hutang yang dimiliki oleh korban.

"Masih perlu didalami untuk jumlah beban keuangan yang dimiliki oleh saudara WE. Belum bisa kami dalami terkait itu, berapa-berapanya. (Hutang sejak kapan) kami belum mendalami terkait masalah itu, yang jelas yang bersangkutan memiliki beban hutang," tambahnya.

Polisi juga menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan pinjaman online (pinjol) dalam hutang yang dihadapi oleh korban WE. Mereka tidak menemukan adanya pesan teror melalui WhatsApp atau SMS yang identik dengan praktik pinjaman online.

Sebelumnya, Ketua RT setempat, Iswahyudi, memberikan keterangan terkait awal mula penemuan para korban. Anak korban, yang memiliki inisial AKE, pertama kali keluar rumah pada sekitar pukul 08.00 WIB dan meminta pertolongan tetangga setelah diminta oleh ayahnya, WE.

"Jadi awalnya, salah satu anak korban (ARE) minta tolong warga untuk melihat bapaknya di dalam rumah. Anaknya pun ke luar rumah, menuruti permintaan orang tuanya," ungkap Iswahyudi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat