kievskiy.org

Covid-19 Naik Lagi, Apa yang akan Dilakukan Pemerintah?

Penumpang mengenakan masker saat berada di gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek, Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.
Penumpang mengenakan masker saat berada di gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek, Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023. /Antara/Iggoy el Fitra

PIKIRAN RAKYAT - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 15 Desember 2023 pukul 16.00 WIB, total kasus aktif mencapai 1.721, pasien yang sembuh 112, kasus terkonfirmasi 336, dan 2 kasus meninggal dunia.

Menanggapi meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air, Kemenkes merilis Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Lonjakan Kasus Covid-19. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan, peningkatan kasus itu tak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.

"Kasus Covid-19 kali ini didominasi oleh subvarian EG.5 yang merupakan turunan dari varian Omicron dan masuk dalam kategori Variants of Interest (VoI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat memengaruhi karakteristik klinis virus," tuturnya, Kamis, 14 Desember 2023.

Menurutnya, karakteristik subvarian tersebut dapat menyebabkan peningkatan kasus dan menghindari kekebalan, sehingga lebih mudah menginfeksi tetapi tak ada perubahan tingkat keparahan. "Namun adanya mobilisasi masyarakat saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berpotensi terhadap lonjakan kasus Covid-19."

Tak perlu khawatir

Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga Surabaya Windhu Purnomo mengatakan, kehadiran Covid-19 subvarian Omicron EG.5 di Indonesia tak perlu terlalu dikhawatirkan masyarakat.

"Karena subvarian ini memiliki tingkat keparahan yang rendah," tutur dia, Jumat.

Gejala yang muncul pada kasus Omicron EG.5 semakin ringan, bahkan sebagian besar menurutnya tanpa gejala.

"Meski ada peningkatan kasus, tapi tidak ada tekanan berlebihan pada fasilitas layanan kesehatan di rumah sakit," kata dia, "ketersediaan ruang isolasi masih di bawah 60 persen, belum mencapai angka kritis seperti pada kasus sebelumnya."

Dia menilai, saat ini vaksinasi dan edukasi kepada masyarakat ihwal virus tersebut masih penting, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga mesti menjadi budaya yang diterapkan secara konsisten.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat