PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan sempat mempermasalahkan pelanggaran etik berat yang dilakukan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, yang meloloskan gugatan syarat capres dan cawapres pada debat capres pertama di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023.
Dalam pertanyaannya kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subanto, Anies Baswedan menyinggung soal kepatutan etik menggandeng calon wakil presiden (cawapres) yang dinilai diloloskan melalui orang dalam di MK yakni Gibran Rakabuming Raka yang sekaligus keponakan Anwar Usman dan putra Presiden Joko Widodo.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara (jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan jika Anies Baswedan juga pernah hendak melamar Gibran Rakabuming sebagai cawapresnya.
Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak jubir Anies Baswedan sebelumnya pernah bicara soal Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjadi cawapres Prabowo, cocok juga jadi cawapres Anies.
Baca Juga: Prabowo Subianto Viral Sebut Ndasmu Etik, Jubir: Seribu Persen Bercanda
"Tiga bulan lalu, kan juru bicara resmi Pak Anies juga mengatakan kalau Pak Anies dan Mas Gibran akan jadi pasangan yang cocok. Bahkan juru bicara resmi Anies Baswedan mengatakan: Gibran cocok untuk menjadi wapresnya Pak Anies selama dua periode," ucap Dahnil.
"Juru bicara resmi Anies Baswedan juga mengatakan: Apabila Gibran jadi wapres Anies, maka bisa memudahkan kerja Anies apabila ada program presiden sebelumnya yang akan dihentikan," sambungnya.
Tidak hanya dari kubu Anies, menurut Danhil, ada juga wacana dari kubu Ganjar Pranowo yang membuka kemungkinan Gibran menjadi cawapres, seperti yang diungkapkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Pun demikian Mas Ganjar, sejak awal Mbak Puan membuka pintu kemungkinan Mas Gibran jadi wakilnya Mas Ganjar," sebutnya.
Prabowo Subianto Sebut Etik Ndasmu
Sebelumnya, ucapan kontroversial dari calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang mengatakan "ndasmu etik" tengah menjadi sorotan di platform media sosial X. Ucapan ini terungkap dalam sebuah video singkat yang diduga diucapkan Prabowo dalam acara internal Partai Gerindra di hadapan kader pada Sabtu 16 Desember 2023.