kievskiy.org

Papua Rusuh Saat Jenazah Lukas Enembe Diarak: Harusnya Dibawa Pakai Mobil, Massa Paksa Diarak Jalan Kaki

Kuasa hukum dari mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona (kanan) berjalan di samping peti jenazah saat disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (26/12/2023). Terpidana kasus korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua tersebut meninggal dunia usai divonis gagal ginjal saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto pada pukul 10.45 WIB Selasa (26/12).
Kuasa hukum dari mantan Gubernur Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona (kanan) berjalan di samping peti jenazah saat disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (26/12/2023). Terpidana kasus korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua tersebut meninggal dunia usai divonis gagal ginjal saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto pada pukul 10.45 WIB Selasa (26/12). /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Dewan Adat Sentani (DAS) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, mengonfirmasi jenazah mantan Gubernur Papua dua periode Lukas Enembe tiba di Bandar Udara Sentani pada Kamis 28 Desember 2023 pukul 9.20 WIT.

Setelah mendarat di Bandara Sentani, keluarga dan panitia berencana membawa jenazah Lukas Enembe dengan kendaraan roda empat. Namun, massa memaksa agar jenazahnya diarak dengan berjalan kaki.

"Mereka menghadang di depan ruangan VIP bandara dan memaksa agar jenazahnya diarak dengan jalan kaki," kata wartawan Jubi, Islami Adisubrata, Kamis 28 Desember 2023.

Ribuan orang kemudian berjalan kaki mengarak jenazah Lukas Enembe menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari bandara. Sekira pukul 13.15 Waktu Indonesia Timur (WIT), jenazah Gubernur Papua nonaktif itu masih disemayamkan di STAKIN untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari masyarakat Papua.

Berdasarkan informasi, pada saat disemayamkan di STAKIN, Polisi dan pejabat Pemprov Papua sempat melakukan negosiasi dengan perwakilan massa. Dilaporkan, massa tetap berkukuh agar jenazah kembali diarak dengan berjalan kaki ke kediaman keluarganya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Jarak antara bandara Sentani dan kediaman keluarga Lukas Enembe sekitar 40km.

Kericuhan saat Arak-arakan dari Bandara

Arak-arakan massa membawa jenazah Lukas Enembe dari bandar udara Sentani menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani, Kabupaten Jayapura sempat diwarnai kericuhan.

Dalam perjalanan menuju STAKIN di Sentani, Kabupaten Jayapura, sejumlah orang membakar sebuah mobil, merusak sepeda motor, dan melempar batu ke sejumlah bangunan.

"Ada satu mobil yang dibakar," ucap Islami Adisubrata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat