PIKIRAN RAKYAT – Penemuan cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang cukup besar atau giant discovery di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatra di akhir tahun 2023 menjadi kabar baik bagi Indonesia. Penemuan cadangan gas bumi in place di wilayah kerja (WK) South Andaman dilaporkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy dari Uni Emirat Arab (UEA).
Tak tanggung-tanggung, penemuan cadangan gas bumi di WK South Andaman mencapai lebih dari 6 trilion cubic feet (TCF). SKK Migas menyatakan akan mempercepat proses produksi usai ditemukannya cadangan besar migas tersebut.
SKK Migas menargetkan proyek South Andaman bisa mulai onstream 2028-2029 mendatang. Sehingga percepatan prosesnya sangat diperlukan.
“Tahun 2024 akan dimulai appraisal-nya, 2025-2026 sudah plan of development (PoD) dan di 2028-2029 sudah onstream,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, Cek Syaratnya di Sini
Sejalan dengan SKK Migas, Mubadala Energy siap mendukung target produksi Indonesia tahun 2023 yakni 1 juta barel minyak bumi per hari, dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari. Sehingga saat ini Mubadala Energy tengah mempercepat proses pengeboran sumur eksplorasi lain di WK yang sama.
“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa terkait cadangan migas, penemuan ini patut disyukuri dan diharapkan dapat mendukung target produksi tahun 2030,” kata Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali.
Abdulla berharap pihaknya mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama dari para pemangku kepentingan. Tapi dia bersyukur karena beberapa tahun terakhir banyak perbaikan yang dilakukan pemerintah, termasuk dalam hal kepastian hukum dan fiscal term.
“Kami mengapresiasi pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam mendorong perbaikan-perbaikan regulasi maupun fiscal term untuk mendukung KKKS,” ucapnya.