kievskiy.org

Prabowo Pastikan Susu Gratis dan IKN Cukup Didanai APBN: Rp440 T, Indonesia Mampu

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat menghadiri deklarasi dukungan dari Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Grand Ballroom Sudirman, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12/2023). Dalam kunjungan ke Bandung, Prabowo berkesempatan untuk menghadiri deklarasi dukungan dari Gempita untuk Pemilu Presiden pada Februari 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya saat menghadiri deklarasi dukungan dari Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Grand Ballroom Sudirman, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12/2023). Dalam kunjungan ke Bandung, Prabowo berkesempatan untuk menghadiri deklarasi dukungan dari Gempita untuk Pemilu Presiden pada Februari 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt. /RAISAN AL FARISI ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto memastikan pembiayaan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan program susu dan makan siang gratis cukup didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Prabowo Indonesia mampu membiayai keduanya beriringan. Dengan demikian, pembangunan IKN dan program perbaikan gizi anak hingga bantuan gizi ibu hamil dapat berjalan beriringan dengan program lainnya.

Pembangunan IKN menelan biaya sekitar Rp466 triliun. Kemudian, program perbaikan gizin yang diusung pasangan Prabowo-Gibran juga butuh nilai anggaran mirip, yaitu Rp400 triliun lebih per tahun.

"Kelihatannya Rp440 triliun besar ya, tetapi Indonesia punya kemampuan. Sekarang saja, APBN kita untuk bantuan sosial mendekati Rp500 triliun, kemudian anggaran untuk pendidikan Rp600 triliun," ujar dia, di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024.

Hal itu dijelaskan Prabowo untuk menjawab salah satu pertanyaan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam acara dialog.

"Jadi, yang saya tanya adalah kalau kita kasih makan ke anak-anak kita ini boleh tergolong bantuan sosial atau tidak, yang kedua ini boleh tergolong pendidikan atau tidak kasih makan (anak-anak) di sekolah," kata Prabowo melanjutkan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Heran KPU Khilaf Berkali-kali: Kok Minta Maaf Terus Ya

Dia mengungkapkan, Indonesia punya potensi lain dalam hal perekonomian, yaitu kenaikan pendapatan negara sebagai hasil dari perbaikan sistem penerimaan pajak dan non-pajak. Dengan demikian, imbuh dia, program-programnya nanti bisa terlaksana tanpa kendala.

"Sekarang, kita punya tax ratio sekitar 12 persen, penerimaan, revenue dari pajak, cukai, dan lain-lain kalau ngak salah itu 12 persen. Vietnam 18 persen, Thailand 18 persen, bahkan sekarang ada versi yang (menyebut) Thailand sudah di atas 18 persen. Setiap satu persen peningkatan penerimaan negara, tiap satu persen itu adalah 15 miliar dolar," ujar Prabowo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat