kievskiy.org

Gunung Krakatau Pernah Bikin Dunia Gelap, Terjadi Tahun 1883

Gunung Krakatau, Lampung Selatan. Berita lama karena kita mudah lupa.
Gunung Krakatau, Lampung Selatan. Berita lama karena kita mudah lupa. /Wikimedia Commons

PIKIRAN RAKYAT - Gunung Krakatau pernah membuat dunia gelap. Bencana dahsyat terjadi pada Senin, 27 Agustus 1883, pagi WIB, kala itu gunung yang secara administratif ada di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, tersebut meletus dan suara dentumannya terdengar sampai ke Australia.

Letusan dahsyat gunung yang ada di antara Pulau Jawa dan Sumatra itu bahkan membuat cuaca dunia berubah, banyak orang yang menganggap bahwa dunia akan berakhir. Hujan abu akibat erupsi gunung tersebut terasa ke berbagai negara.

Krakatau terdiri dari tiga puncak, yakni Perboewatan, Danan, dan Rakata. Perboewatan merupakan puncak paling utara dan paling aktif, sedangkan Danan berada di tengah, dan Rakata merupakan yang terbesar.

Letusan Krakatau begitu dahsyat, ledakannya berkekuatan 200 megaton bom dan menewaskan 36.000 orang lebih. History Museum menyebut, letusan gunung api tersebut merupakan letusan mematikan dalam sejarah modern, nomor dua setelah Tambora yang terjadi pada 1815 yang menewaskan 60.000 orang.

Perjalanan Krakatau meletus bermula sejak lama, 27 Agustus 1883 merupakan puncak dari rentetan mala yang terjadi. Pada 19 Mei 1883, Perboewatan menunjukkan aktivitas vulkanik, kala itu debu membubung tinggi, setinggi 7 mil di atasnya.

Selanjutnya, dua bulan setelah itu ada letusan yang memuntahkan abu mencapai ketinggian sekira 6 kilometer, ledakannya bahkan terdengar hingga ke Batavia Baru, kini Jakarta. Aktivitas selanjutnya terjadi pada 16 Juni 1883, awan hitam dan ledakan keras terjadi, air pasang begitu tinggi.

Kala itu, guncangan akibat lindu terasa di Banten. Kapal-kapal bahkan melaporkan ada massa batu apung yang besar ke barat Samudra Hindia.

Ahad, 26 Agustus 1883, tanda-tanda mala sudah tampak. Langit di sekitar Krakatau kelam, suara gemuruh dikabarkan terdengar oleh awak kapal Charles Bal yang sedang berlayar di dekatnya.

Hujan batu terjadi, siang itu Krakatau meraung. Suaranya bahkan terdengar sampai 4.800 kilometer. Puncaknya terjadi pada Senin pagi, letusan diikuti tsunami, letusan gunung api tersebut menjangkau sekira seperempat Bumi. Suara ledakan Krakatau terdengar sampai ke Sydney, Australia. Selama dua hari lebih dunia gelap karena erupsi tersebut membuat abu vulkanik tertutup.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat