kievskiy.org

Rencana Prabowo Beli Pesawat Bekas Jadi Bulan-bulanan di Debat Capres, Indonesia Untung atau Malah Buntung?

Ilustrasi pesawat tempur.
Ilustrasi pesawat tempur. /Pixabay/PokeyArt Pixabay/PokeyArt

PIKIRAN RAKYAT - Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo tampak melayangkan 'serangan' terhadap Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto mengenai keputusan membeli pesawat bekas untuk pertahanan Indonesia. Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto berencana membeli 12 pesawat tempur bekas tipe Mirage dari Qatar.

Ganjar Pranowo pun mempertanyakan keputusan Prabowo Subianto pada saat menjabat Menhan tersebut. Pasalnya, selain membeli pesawat terbang bekas, Prabowo Subianto juga menghentikan perencanaan pembangunan kapal selam antara PT PAL dan Korea Selatan.

Kritik itu disampaikan Ganjar Pranowo pada saat menjawab pertanyaan Prabowo Subianto tentang ide peningkatan anggaran pertahanan 1-2 persen.

”Pak, kalau pilotnya itu musti dilatih tiga tahun dan pesawatnya bekas, dan dia harus datang lagi pelatihan lagi, dengan resiko sangat tinggi, tentu itu sangat berbahaya," ujarnya.

"Kenapa industri dalam negeri menjadi prioritas...agar kita bisa konsisten dalam perencanaan dan pembangunan," ucap Ganjar Pranowo menambahkan.

Menanggapi itu, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa alutsista memiliki usia 25-30 tahun. Untuk itu, alutsista bukan tentang bekas atau tidak, melainkan tentang usia pakai.

"Dalam pertahanan, hampir 50 persen alat-alat di manapun adalah bekas tapi usianya masih muda. Jadi pesawat Mirage 2005 yang di ada di Qatar, yang rencananya kita ingin akusisi, itu usia pakainya masih 15 tahun, dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih," katanya.

“Kita menuju yang canggih, yang terbaru, tapi kalau kita beli baru, datangnya baru 3 tahun dan operasional baru 7 tahun. Sementara selama 3-7 tahun ini kita perlu efek deterrent dan perlu kemampuan," tutur Prabowo Subianto menambahkan.

Beli Pesawat Bekas, Indonesia Untung atau Buntung?

Peneliti BRIN, Sarah Nuraini mengatakan bahwa kritik atas pembelian pesawat bekas memang beralasan. Apalagi dikaitkan dengan efektivitas teknologi, penggunaan, bahkan pertimbangan faktor keamanan SDM pengguna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat