kievskiy.org

Prabowo: Walaupun Ada yang Beri Nilai 11, yang Penting Rakyat Tidak Bisa Dibohongi

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjoged saat konsolidasi relawan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Konsolidasi yang diikuti 10 ribu relawan dari Jakarta dan Jawa Barat tersebut untuk pemenangan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjoged saat konsolidasi relawan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Konsolidasi yang diikuti 10 ribu relawan dari Jakarta dan Jawa Barat tersebut untuk pemenangan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. /Antara/YULIUS SATRIA WIJAYA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, kembali merespons penilaian yang diberikan oleh Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan.

Anies memberikan nilai rendah, yaitu 11 dari 100 poin, untuk kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo.

Dalam acara konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di Bengkulu pada Kamis 11 Januari 2024, Prabowo menegaskan bahwa yang paling penting adalah nilai yang diberikan oleh masyarakat.

"Walaupun ada yang beri nilai 11 dari 100, tapi yang penting nilai yang kalian berikan kepada saya," ujar Prabowo, Kamis 11 Januari 2024.

Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya tidak hanya "omon-omon" dalam bekerja dan tidak ingin berbicara banyak tanpa hasil.

"Rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi walaupun ada yang kasih nilai saya 11 dari 100. Di mana-mana dan semua pesan yang saya terima menunjukkan rakyat Indonesia, hati rakyat Indonesia, ibu-ibu, emak-emak, saudara-saudara Indonesia, sudah ada bersama kami," tambahnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan memberikan penilaian rendah terhadap kinerja Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

Anies menyatakan bahwa kinerja Kementerian Pertahanan belum optimal karena beberapa kebijakan dianggap belum memihak pada prajurit TNI, termasuk dalam hal pemberian tunjangan dan pembelian alutsista bekas.

Penilaian rendah ini menjadi salah satu poin kontroversial dalam debat capres kedua di Istora Senayan, Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat