kievskiy.org

Jusuf Kalla Sindir Prabowo Mudah Marah, TKN Sebut Anies Justru Tak Punya Standar Etika

Pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran.
Pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran. /Antara/M Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menilai Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) telah keliru menyebut calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto sebagai sosok yang kerap marah.

Nusron menyebut tidak ada emosi yang ditunjukkan Prabowo saat debat calon presiden putaran ketiga beberapa waktu lalu. Menurutnya, justru Prabowo lebih banyak diam ketika diserang calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

“Tidak ada emosi di pak Prabowo. Justru diem dengan kesabarannya, dipojokan, dicaci maki,” kata Nusron Wahid di media center TKN Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2024.

Terkait data alutsista yang diminta Anies dab Ganjar, kata Nusron, Prabowo enggan membukanya karena ada orang asing yang turut menyaksikan debat capres. Apabila data dibuka secara gamblang, maka pihak asing akan mengetahui kekuatan militer Indonesia.

“Dengan sabar diminta buka data alutsista beliau (Prabowo) tidak mau. Karena itu masuk difference effect, karena debat kemarin itu disaksikan oleh jutaan orang termasuk disaksikan warga negara asing, maupun intelijen asing,” tutur Nusron.

“Justru pak Prabowo tidak terpancing, dan sabar agar tidak mengatakan hal-hal jeroannya tentang dunia pertahanan. Yang itu dipaksa oleh pak Anies dan pak Ganjar untuk menyampaikan itu,” ucapnya menambahkan.

Nusron Sebut Anies Tidak Etis

Lebih lanjut Nusron menilai Anies juga tidak menghargai soal etika ketika bertanya soal kepemilikan lahan Prabowo dan membanding-bandingkan dengan kesejahteraan prajurit TNI. Padahal, kata dia, tanah tersebut bukan punya Prabowo melainkan milik negara.

Atas dasar etika tersebut, Nusron menilai justru Anies akan diusir oleh pimpinan negara lain lantaran sikapnya yang tidak memenuhi standar etika saat berada di forum debat.

“Kalau ada pemimpin seperti itu kalau tadi yang emosional jangan-jangan ditonjok oleh negara lain. Lah kalau ada pemimpin seperti itu yang ikut perundingan debat dengan negara lain, jangan-jangan malah diusir. Sudah diusir kemudian tidak diundang lagi, ya kan karena dianggap tidak memenuhi standar etika pergaluan pemimpin dunia yang model seperti itu,” ujar Nusron.

Sebelumnya, Jusuf Kalla menyinggung soal calon presiden yang sering marah-marah. Dia mengaku tak bisa membayangkan jika Indonesian harus dipimpin oleh sosok yang tempramental.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat