kievskiy.org

Jawaban Lengkap Prabowo soal Strategi Ketahanan Pangan, Singgung Burger King

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto memberi salam sebelum menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto memberi salam sebelum menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT – Simak jawaban lengkap Prabowo Subianto tentang strategi ketahanan pangan. Jawaban itu terungkap saat calon presiden (Capres) nomor urut dua itu menghadiri dikusi atas undangan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia pada Jumat 12 Januari 2024.

Prabowo mengungkap hal itu seraya menjawab pertanyaan Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Wilayah Sulawesi, Kukrit Suryo Wicaksono. Pertanyaan itu adalah tentang strategi meningkatkan produksi pangan, strategi mewujudkan kemandirian pangan, serta cara meningkatkan pendapatan petani melalui modernisasi pertanian sekaligus mewujudkan kemandirian industri pertanian.

Jawaban lengkap Prabowo Subianto tentang strategi ketahanan pangan

“Jadi inilah yang saya maksud bahwa kita harus berpijak, pertama, dari falsafah dulu. Falsafah baru menghasilkan strategi. Jadi masalah pangan, masalah pertanian, adalah masalah hidup dan matinya suatu bangsa. Berarti ini masalah strategis, ini tidak boleh diperlakukan sebagai masalah niaga.

“Jadi itu benar, kenapa berkurang petani, (itu) karena anak-anak muda melihat bapaknya tidak untung, hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok. Dan bahwa alam neo liberal ini membuat anak petani sulit sekolah bagus, karena semua dianggap harus free market, free market benar tetapi hak dasar rakyat tidak boleh diperdagangkan.

“Jadi, apa, makanya, pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto, kenapa dibongkar? Yang benar waktu itu, Bulog melaksanakan suatu operasi, suatu operasi pengendalian, kalau harga untuk petani kurang baik, bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga.

“Tapi waktu itu kita menyerah pada IMF, ya kan, kita percaya bahwa mereka cinta sama kita, padahal tidak ada, dalam hubungan antarnegara, tidak ada rasa cinta, yang ada adalah kepentingan mereka. Kalau kita ambruk, gak ada urusan bagi mereka. Saudara saudara, saya bukan antibarat, saya sangat cinta kepada barat, masalahnya barat tidak cinta sama kita. Itu masalahnya. Aku suka Burger King. Kadang-kadang mereka (barat) yang ga peduli sama kita.

“Jadi keberpihakan, pengelolaan, pupuk harus ke petani, jangan pupuk banyak perantaranya, ya kan, dan jangan dibiarkan diperdagangkan, itu pupuk subsidi untuk rakyat, benih, dan sebagainya. Kemudian, salah satu strategi yang paling utama adalah food estate, lumbung padi, yang sudah digagas oleh Pak Ibnu Sutowo dari tahun (19)70, jadi sudah hampir 50 tahun.

“Dan ini satu-satunya jalan karena paham orang-orang neolib (adalah) ga usah beli beras dari petani Indonesia, beli aja dari petani Vietnam, lebih murah. Padahal kalau dia (Vietnam) tidak mau jual, kita makan apa? Saya sudah bicara bertahun-tahun, ada rekam digital, rekam cetak saya semua, dari berapa tahun, kita harus punya food estate yang besar, tapi kita harus bantu semua petani kita, kita harus bikin petani makmur, jadi anaknya petani mau jadi petani, seperti di Jerman, di mana-mana. Dia kerja di ladang, sore dia naik mobil, dia ke disko malam-malam.

“Saya pernah ke desanya di Jerman, bau tapi sapi, tapi mobilnya golf, rumahnya bagus, sore-sore dia udah langsung ganti baju, malam-malam dia dansa di disko, anak-anak muda mau jadi petani di Jerman, kita harus bikin anak-anak muda Indonesia mau jadi petani di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat