kievskiy.org

Anies Ingin Pelaku Pengancamnya Dapat Pembinaan, Kebebasan Berbicara Tak Boleh Disertai Kekerasan

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. /ANTARA/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT – Capres 01 Anies Baswedan enggan memperkarakan lebih jauh pengguna TikTok yang mengancam akan menembaknya. Anies hanya berharap pelaku mendapat pembinaan, mengingat usianya masih sangat muda.

"Sikap dan langkah Kapolri sangat kami apresiasi. Kami harap kalau anaknya masih muda dibina, supaya peristiwa seperti ini tidak berkelanjutan," kata Anies saat berkunjung ke Lampung.

Di sisi lain, Anies justru senang setiap kali rakyat menyampaikan pandangannya ke publik, asalkan tidak mengancam keselamatan orang lain. Menurutnya, kebebasan berpendapat juga harus mematuhi rambu-rambu.

"Ini pesan bagi semua. Silakan mengungkapkan pandangan, tapi ada batasnya. Tidak boleh mengancam keselamatan karena itulah yang nanti mengganggu keselamatan," ujarnya.

Anies berpesan agar siapa pun menyampaikan pendapat dengan cara yang benar, tidak disertai kekerasan.

"Kita semua menginginkan adanya kebebasan berbicara. Kebebasan berbicara itu dilindungi dengan cara tidak boleh ada ancaman atas keselamatan yang menganggu kebebasan berbicara. Salah satunya adalah tidak ada ancaman kekerasan," katanya.

Pelaku Dijerat UU ITE

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pemilik akun yang mengancam akan menembak Anies Baswedan dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Kita lihat nanti delik mana dilanggar. Yang jelas ITE pasti sudah kena, karena menggunakan media sosial dan mungkin pasal lain nanti ditanyakan Dirkrimsus," katanya di DPW LDII Jatim, Sabtu, 13 Januari 2024.

Saat ini, pelaku sudah ditangkap oleh petugas dan kasusnya masih terus dikembangkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat