kievskiy.org

TKN Prabowo-Gibran: Kami Tak Menyangka 1 dengan 3 yang Bagaikan Minyak dan Air Bisa Bertemu

Paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. /Antara/Fakhri Hermansyah

PIKIRAN RAKYAT - Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Andre Rosiade, menilai wacana koalisi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan respons dari kedua kubu tersebut menyikapi elektabilitas Prabowo yang unggul jauh.

"Komunikasi politik yang dilakukan pasangan calon 1 dan 3 ini menunjukkan bahwa kedua kubu mengakui Prabowo bisa menang satu putaran," katanya, dikutip dari Antara pada Rabu, 17 Januari 2024.

Menurut Andre yang juga anggota Komisi VI tersebut, ide koalisi ini mencuat untuk mengantisipasi elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran yang mengungguli dua kompetitornya.

Baca Juga: Gibran Diminta Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo, PDIP: Biar Fokus Kampanye

"Pasangan 1 dan 3 tidak mungkin bertemu kalau Pak Prabowo unggul tebal," kata Andre yang juga Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sumbar tersebut.

Saat ini, lanjut dia, elektabilitas pasangan calon 2 mendekati angka 50 persen. Bahkan, beberapa lembaga survei menunjukkan elektabilitas pasangan tersebut sudah di atas 50 persen.

Oleh karena itu, TKN menganalisa wacana koalisi kubu Anies-Muhaimin bersama kubu Ganjar-Mahfud tersebut merupakan bentuk respons politik dalam upaya mengalahkan Prabowo Subianto.

"Ini hikmah bagi demokrasi. Karena kita tidak menyangka 1 dengan 3 yang bagaikan minyak dan air bisa bertemu," ucap dia.

Sementara itu, pakar politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof Asrinaldi menilai wacana pembentukan koalisi kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud Md merupakan bentuk sinyal perlawanan, sekaligus langkah untuk mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan pemilu.

"Dalam tanda kutip ya, ini sikap perlawanan dari pasangan calon 1 dan 3 terhadap pihak yang menjanjikan netralitas namun tidak seperti yang diharapkan," kata Asrinaldi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat