kievskiy.org

Cak Imin Sindir Tanah Prabowo dan Program 'Mematikan' Food Estate di Debat Kedua Cawapres 2024

 Presiden Jokowi saat menanam jagung di lokasi food estate bersam para petani di Kampung Wambes, Selasa 21 Maret 2023.
Presiden Jokowi saat menanam jagung di lokasi food estate bersam para petani di Kampung Wambes, Selasa 21 Maret 2023. /Antara/Ardiles Leloltery

PIKIRAN RAKYAT - Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyindir lahan ratusan ribu hektare milik Prabowo Subianto pada saat menyampaikan visi-misi dalam Debat Cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu 21 Januari 2024 malam.

Tidak hanya itu, dia juga menyinggung program Food Estate yang dinilai merugikan bagi bangsa. Begitu juga dengan lingkungan hidup Indonesia yang terancam rusak akibat program tersebut.

Pernyataan itu disampaikan, pada saat Cak Imin membahas mengenai nasib petani di Indonesia. Menurutnya, petani sebagai penolong negeri, nyatanya justru tidak diperhatikan nasibnya oleh negara.

"Pendiri NU mengatakan petani adalah penolong negeri. Akan tetapi, hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan kita," ucapnya.

Cak Imin pun menyinggung bagaimana petani di Indonesia justru tidak memiliki lahan yang layak. Berbeda dengan satu sosok, Prabowo Subianto, yang memiliki HGU hingga 500.000 hektare lahan dari negara.

"Hari ini, kita menyaksikan bukti bahwa hasil sensus pertanian BPS menunjukkan bahwa 10 tahun terakhir ini telah terjadi jumlah petani rumah tangga gurem berjumlah hampir 3 juta," tuturnya.

"Ini artinya, 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektare. Sementara, ada seseorang yang memiliki tanah 500.000 hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara kepadanya," ujar Cak Imin menambahkan.

Selain itu, dia juga menyatakan bahwa pihaknya akan menghentikan program food estate yang dinilai 'mematikan'. Tidak hanya mengabaikan petani, program yang dibuat pemerintahan Jokowi itu juga berpotensi merusak lingkungan.

"Di sisi yang lain, kita sangat prihatin upaya pengadaan pangan nasional dilakukan melalui food estate. Food estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria, dan bahkan merusak lingkungan kita. ini harus dihentikan," kata Cak Imin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat