kievskiy.org

Roundup: Arti Greenflation atau Inflasi Hijau yang Ditanyakan Gibran ke Mahfud MD saat Debat Cawapres

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Gibran Rakabuming menjadi sorotan dalam debat cawapres yang digelar Minggu malam usai bertanya kepada Mahfud MD soal greenflation atau inflasi hijau.

Dalam sesi tanya jawab antarcawapres, Gibran mengajukan pertanyaan "Bagaimana cara mengatasi greenflation?". Namun Mahfud yang mengacu pada peraturan KPI, meminta Gibran menjelaskan substansinya terlebih dulu.

Begitu juga dengan para moderator, mereka meminta Gibran tetap mengikuti aturan debat setiap kali menggunakan istilah asing. Namun Gibran sempat ngeyel karena menurutnya istilah asing tersebut cukup umum, sehingga dia merasa tidak perlu menjelaskan kepada Mahfud yang notabene seorang profesor. Sejumlah penonton pun terdengar menyoraki Gibran.

Setelah mendapat teguran, Gibran lalu menjelaskan, "Prof Mahfud, yang namanya greenflation atau inflasi hijau itu kita kasih contoh yang simple saja, demo rompi kuning di Prancis bahaya sekali, sudah memakan korban. Harus kita antisipasi jangan sampai ke Indonesia, kita belajar dari negara maju. Negara maju aja masih ada tantangan-tantangannya."

Benarkah contoh kasus yang diberikan Gibran termasuk fenomena greenflation? Apa itu greenflation?

Dilansir dari Financial Times, istilah greenflation merujuk pada peningkatan harga bahan baku energi akibat transisi hijau yang juga memicu mahalnya harga energi di tingkat konsumen sejak Musim Semi 2021, yang mengguncang berbagai sektor ekonomi.

Kenaikan harga energi tersebut terjadi akibat komitmen untuk beralih pada energi hijau atau energi ramah lingkungan sehingga dinamakan greenflation (singakatan green yang berati hijau dan inflation yang berarti inflasi atau penurunan nilai barang yang membuat harga naik).

Contohnya, intensifikasi aturan lingkungan yang membatasi investasi pada proyek pertambangan yang sangat polusif membatasi penawaran bahan mentah, yang juga mengakibatkan lonjakan harga. Transisi hijau menjadi lebih mahal seiring dengan semakin luasnya penerapannya.

Selanjutnya, pajak karbon, yang diambil untuk mengatasi masalah emisi karbon yang merusak lingkungan, menyebabkan kenaikan harga bensin. Hal tersebutlah yang memicu gerakan protes Yellow Vests atau Rompi Kuning di Prancis pada 2018 yang disinggung Gibran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat