kievskiy.org

Mahfud MD Singgung Pepatah Jawa 'Deso Mowo Coro, Negoro Mowo Toto' di Debat Kedua Cawapres, Apa Artinya?

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024.
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. /ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom

PIKIRAN RAKYAT - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyeret satu contoh desa mandiri yang sukses tanpa campur tangan pemerintah pusat. Adalah Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diangkat dalam Debat Keempat Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta pada Minggu, 21 Januari 2024.

Mahfud MD mulanya membeberkan klaim catatan keberhasilan dari pasangan politiknya, Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah, yakni pengembangan desa untuk memiliki kemandirian energi dan pangan sekaligus.

"Calon presiden kami, Bapak Ganjar Pranowo punya catatan menarik. Pertama, ada program 1.000 Embung, Desa Mandiri, Mandiri Energi dan Mandiri Pangan, dan Pembangunan Irigasi," ujar Mahfud MD dalam pernyataan di Debat Keempat Pemilu 2024 itu.

Menurut Mahfud, program Desa Mandiri sangat bisa menjadi jawaban untuk pembangunan desa-desa di Indonesia. Salah satu contohnya pun sudah ditemukan di DIY, yakni Desa Panggungharjo yang berhasil memperlihatkan sisi kemandirian energi dan pangan.

"Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ada satu daerah Panggungharjo, dikenal sangat maju, koperasi jalan, irigasi jalan, UMKM jalan, dikelola oleh desa itu dengan baik," ujarnya memaparkan.

Mahfud, bahkan mengungkapkan satu pepatah Jawa "Deso Mowo Coro, Negoro Mowo Toto" yang terlihat penerapannya di Desa Panggungharjo.

Pepatah Jawa di atas, diartikan sebagai harmonisasi hubungan negara dan desa, yakni desa memiliki adat kebiasaan sendiri dan negara memiliki hukum sendiri.

Sayangnya, intervensi pemerintah pusat untuk soal-soal administrasi selalu menjadi masalah dari upaya mewujudkan desa mandiri energi dan pangan.

"Nah masalahnya sekarang, ini yang di daerah-daerah lain tidak jalan. Negara terlalu intervensi ke desa dalam soal-soal hal administratif," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat