kievskiy.org

Daftar Pernyataan Anies, Prabowo, Ganjar soal Politik Uang: Membolehkan atau Melarang?

Ilustrasi Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Ilustrasi Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. /Pikiran Rakyat/Waitmonk

PIKIRAN RAKYAT - Simak daftar pernyataan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo soal politik uang. Ketiganya sudah pernah mengungkapkan pendapatnya mengenai praktik yang banyak terjadi saat kampanye.

Pemilu 2024 atau Pilpres 2024 diramaikan dengan tiga kontestan. Praktik politik uang kerap terjadi dan bahkan dikritik berbagai pihak. Ketiga calon presiden (Capres) pernah mengutarakan pendapatnya mengenai hal tersebut.

Tanggapan Anies Baswedan soal politik uang

Capres nomor urut satu yang diusung NasDem, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), dan Partai Keadilan Sosial (PKS) menyebut rakyat Indonesia saat ini semakin bisa menyikapi secara bijak terkait money politic. Hal itu disampaikannya dalam acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu, 3 Januari 2024.

"Kami percaya rakyat Indonesia memiliki pengalaman dalam menjalani pemilihan umum. Jadi rakyat sudah tahu persis, pribadi yang membawa uang banyak dan membagikannya," ujar Anies.

Eks Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut juga menyebut bahkan calon pemimpin yang memakai politik uang akan memunculkan potensi penyalahgunaan wewenang saat terpilih nanti. Ia juga menyatakan rakyat yang menentukan apakah akan memilih pemimpin yang memakai praktik itu atau yang mengedepankan dialog dan program untuk kepentingan rakyat.

"Ini juga ujian bagi pemimpin. Kalau pemimpinnya memberikan sanksi (terkait pelanggaran netralitas instansi), artinya itu (pelanggaran aturan) tidak boleh (dilakukan)," katanya, dilansir dari laman Antara.

Tanggapan Prabowo Subianto soal politik uang

Prabowo menyebut rakyat boleh menerima uang dari politisi atau calon pemimpin. Hal itu disampaikannya dalam dialog gagasan dengan Najwa Shihab pada 21 September 2023, acara itu digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya ingin meminta klarifikasi, di statement Bapak menyikapi politik uang, Anda sempat bilang, 'kalau ada yang mau bagi-bagi uang, terima saja. Itu juga uang dari rakyat, kok. Kalau dibagi, terima saja, tapi ikuti kata hatimu, pilih yang kau yakin akan berbuat yang baik untuk bangsa dan anak-anak. Saya mau mengklarifikasi, Pak, apakah itu artinya Anda mewajarkan politik uang?" kata Najwa.

Menurut Prabowo, Capres nomor urut dua itu menekankan agar pendidikan politik dilakukan terhadap rakyat. Rakyat boleh menerimanya, tapi urusan memilih calon pemimpin, mereka perlu mengikuti isi hatinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat