kievskiy.org

Janji Manis Anies-Cak Imin Soal Kesehatan, Penuhi Gizi Seimbang untuk Masyarakat

Capres dan cawapres 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Capres dan cawapres 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. /Instagram @cakiminow

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu, 4 Februari 2024. Debat yang diperuntukkan bagi para calon presiden itu sekaligus menjadi debat terakhir dalam rangkaian Pilpres 2024. 

Nantinya, debat kelima akan mengusung berbagai tema, salah satunya soal kesehatan. Lantas, bagaimana gagasan dari paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengenai kesehatan? 

Dalam dokumen visi-misi, Anies Baswedan-Cak Imin banyak menyinggung soal kesehatan. Salah satunya dibahas dalam misi ke-5, dengan judul Mewujudkan Manusia Indonesia yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak, serta Berbudaya. 

Secara garis besar, Anies Baswedan-Cak Imin menjanjikan soal layanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien, serta jaminan kesehatan nasional yang andal, berikut rinciannya;

Baca Juga: Adu Janji Anies, Ganjar, Prabowo soal Masyarakat Adat, Siapa Paling Peduli?

Layanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi yang Andal dan Efisien

  1. Mengedepankan upaya promotif dan preventif melalui penguatan fungsi Puskesmas didukung penguatan peran Pemerintah Desa, masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kesehatan primer.
  2. Menambah Puskesmas baru dengan jumlah yang optimal serta layanan kesehatan primer dengan kualitas dan fasilitas yang layak di pedesaan.
  3. Merevitalisasi dan memperbaiki fasilitas Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu di seluruh Indonesia.
  4. Mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat termasuk ketersediaan tenaga kesehatan dan alat kesehatan berkualitas.
  5. Meningkatkan peran Posyandu dan kader kesehatan untuk kesehatan promotif dan preventif dengan dukungan digitalisasi serta pemberian insentif bagi kader.
  6. Membangun satu Rumah Sakit kelas A di tiap provinsi dengan keterpaduan layanan rujukan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan penyakit yang berkembang.

Jaminan Kesehatan Nasional yang Andal

  1. Memastikan seluruh rakyat Indonesia terlindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
  2. Mewujudkan sistem rujukan pelayanan bagi peserta JKN yang lebih mudah dan berorientasi keselamatan pasien.
  3. Memperkuat pelayanan jaminan kesehatan nasional dengan evaluasi besaran pembayaran fasilitas kesehatan tingkat lanjut (INA CBGs) sesuai ketentuan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
  4. Mengefisienkan rujukan dengan dukungan teknologi informasi untuk mempersingkat alur rujukan dan mempermudah pengambilan obat.

Tak hanya itu, Anies Baswedan-Cak Imin juga menaruh perhatian secara khusus pada kesehatan ibu, bayi, dan tumbuh kembang anak, serta kesehatan mental masyarakat, dengan janji-janji sebagai berikut;

Kesehatan Ibu dan Bayi

  1. Menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), melalui penguatan peran Posyandu dan Puskesmas termasuk aktivasi bidan dan kader kesehatan.
  2. Menurunkan prevalensi stunting dari 21.6 persen (2022) menuju 11,0 persen-12,5 persen (2029) melalui pendampingan ibu hamil hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak, kolaborasi lintas sektor serta penguatan dukungan bagi kader desa/kelurahan untuk menjamin ketersediaan pangan seimbang, pencegahan infeksi dan perbaikan lingkungan.
  3. Memenuhi gizi seimbang dan terjangkau, terutama bagi ibu hamil dan anak usia 0-8 tahun, serta bantuan untuk kelompok rentan.
  4. Menghadirkan tempat penitipan anak berbasis komunitas.
  5. Mentransformasi kelembagaan urusan keluarga, perempuan dan anak, untuk menjawab kebutuhan prioritas kesehatan ibu dan anak.

Kesehatan Mental

  1. Mendorong edukasi tentang pentingnya kesehatan mental untuk menghapus stigma negatif, dimulai dari keluarga dan sekolah melalui aktivasi kelompok dukungan sebaya (peer support group) dan penguatan peran konselor di sekolah dan perguruan tinggi.
  2. Menjaga kesehatan mental masyarakat di antaranya melalui penambahan ruang publik dan fasilitasi berbagai kegiatan masyarakat sebagai tempat mengekspresikan diri dan potensinya.
  3. Mendorong hadirnya konselor kesehatan mental (psikolog) di Puskesmas dan menyediakan layanan konseling daring gratis berkolaborasi dengan lembaga dan komunitas yang ada. 
  4. Menyediakan layanan pusat krisis hotline 24 jam di tiap kabupaten/kota yang terintegrasi dengan layanan rumah sakit dan rumah aman, berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan komunitas yang ada.
  5. Memperkuat sistem rujukan pelayanan kesehatan jiwa di setiap provinsi melalui peningkatan layanan kesehatan jiwa di rumah sakit.

Nantinya, debat kelima tak hanya membahas soal kesehatan saja, melainkan juga kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat