kievskiy.org

BLT El Nino Berakhir, Ini Bansos Baru yang Bakal Cair Februari 2024

Ilustrasi pencairan bansos.
Ilustrasi pencairan bansos. /Dok. PT Pos Indonesia. Dok. PT Pos Indonesia.

PIKIRAN RAKYAT - Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino yang dikucurkan selama dua bulan telah berakhir. BLT El Nino disalurkan Pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) pada November dan Desember 2023.

Berlangsung hanya selama dua bulan, BLT El Nino pun dipastikan tidak akan diperpanjang. Namun, Pemerintah menyiapkan bantuan sosial (bansos) lain yang akan dicarikan pada Februari 2024 ini.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp200.000 per bulan kepada 18,8 juta KPM. Bansos tersebut akan diberikan selama tiga bulan pertama 2024.

Bantuan yang diberi nama Bansos Kerawanan Pangan itu akan diberikan pada Januari hingga Maret 2024. Total dana yang akan diterima oleh masyarakat adalah Rp600.000.

"Jumlahnya Rp200.000 per bulan dan tentu akan dievaluasi setelah tiga bulan. Jadi, hingga bulan Maret nanti, kita akan melakukan evaluasi, kemudian kita akan mempertimbangkan langkah selanjutnya," kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin 29 Januari 2024.

Bansos Pengganti BLT El Nino

Dia mengatakan, BLT risiko pangan ini merupakan pengganti program BLT El Nino. Nantinya, bansos akan disalurkan berbarengan dengan pemberian bantuan pangan beras 10 kg.

Bantuan pangan beras merupakan program penyaluran dari pemerintah melalui Cadangan Beras Pemerintah (CBP), dengan setiap KPM menerima 10 kilogram beras setiap bulannya. Pemerintah juga telah menetapkan program bantuan pangan beras hingga Juni 2024 sebesar 10 kg per KPM.

"Bantuan langsung tunai ini berbeda dengan bantuan pangan beras yang disalurkan kepada 22 juta KPM. Ini menjadi perbedaan yang sering ditanyakan oleh masyarakat, mengapa mereka menerima beras tetapi tidak mendapatkan BLT tunai," tutur Airlangga Hartarto.

"Perbedaan tersebut terkait dengan data yang berasal dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)," ucapnya menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat