kievskiy.org

'Nanti Kekenyangan', Debat Terakhir Capres soal Stunting Cuma Berkutat di Persoalan Makanan

Ilustrasi anak-anak makan.
Ilustrasi anak-anak makan. /Pixabay/PremierCompanies

PIKIRAN RAKYAT - Debat terakhir Pilpres 2024 digelar pada Minggu 4 Februari 2024 dengan tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, teknologi informasi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sumber daya manusia dan inklusi. Debat tersebut menghadirkan ketiga calon presiden (Capres), yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Dalam debat yang digelar sepuluh hari sebelum Pilpres 2024 itu, salah satu isu yang dibahas adalah mengenai stunting. Namun, para Capres tampaknya paling banyak fokus pada program makan siang gratis yang digagas oleh pasangan calon (Paslon) Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran.

‘Nanti Kekenyangan’

Dalam sesi tanya-jawab Debat terakhir Pilpres 2024, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapat kesempatan untuk melempar pertanyaan kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Dia menyoroti permasalahan stunting di Indonesia.

“Saya ingin bertanya apakah Bapak setuju dengan gagasan saya untuk memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk mengatasi masalah stunting,” ujarnya.

“Kalau ngasih makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting. Saya sama sekali tidak setuju, Bapak. Karena Bapak terlambat," ucap Ganjar Pranowo menjawab.

Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, stunting seharusnya diatasi semenjak bayi berada di dalam kandungan. Jadi, seharusnya ibulah yang diprioritaskan untuk mendapatkan gizi.

“Kalau Bapak ngasih gizi ke ibu hamil, itu baru saya setuju. Kalau sudah lahir dan tumbuh, mungkin bukan stunting, Pak, tapi gizi buruk. Kalau gizi buruk Bapak mau memperbaiki boleh. Jadi, jangan sampai confused antara stunting dan pemberian makan," tutur Ganjar Pranowo.

"Jadi makannya jangan banyak-banyak, Pak. Nanti kekenyangan. Jangan sampai nanti terjadi obesitas. Ini lebih bahaya lagi nanti," katanya menambahkan.

Program untuk Ibu Hamil

Bahkan, Ganjar Pranowo menilai stunting bisa dicegah dari sebelum generasi muda menikah. Hal itu dilakukan dengan memastikan cek kesehatan calon istri dan suami, menghindari pernikahan dini, dan juga gizi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat