kievskiy.org

Mahfud MD Prihatin Sejumlah Rektor Dipaksa Puji Jokowi, Diberi Templat Ucapan dan Direkam Polisi

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT – Mahfud MD mengungkapkan kecurangan menjelang Pemilu 2024. Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik sejumlah akademisi dari berbagai universitas, karena dinilai telah keluar dari koridor demokrasi usai pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres.

Kurang lebih ada 21 universitas dan lembaga di seluruh Indonesia yang mendesak Jokowi kembali menjadi negarawan yang menjunjung tinggi etik dan demokrasi. Tuntutan tersebut juga ditujukan untuk sejumlah pejabat, terutama Menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II.

Di tengah masifnya suara dari para akademisi, muncul ancaman yang didapatkan rektor dan para dosen di sejumlah universitas. Ancaman tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki nama Jokowi yang telah tercoreng.

Mahfud MD bahkan blak-blakan mengungkapkan sejumlah dosen dan rektor diancam untuk memuji Jokowi dan pemerintahannya. Tindakan represif itu sudah diatur, bahkan sudah disiapkan template perkataan dari pihak yang memberi ancaman.

Baca Juga: Mahfud MD ‘Los Dol’ Usai Mundur dari Menkopolhukam, Tiru Aksi Celingukan Gibran di Tabrak Prof

Pernyataan rektor yang berani bersuara akan diviralkan. Untungnya, sejumlah rektor yang diancam dengan tegas menolak permintaan dan tekanan tersebut.

“Beberapa rektor di perguruan tinggi lain didekati agar membuat statement (ada yg langsung direkam oleh petugas) bhw: 1- Mengapresiasi kepemimpinan Pak Jokowi spt dlm menangani covid-19; 2- Pemilu 2024 berjalan baik; 3)- Sekelompok orang tak bisa memaksakan kehendak kpd rakyat,” ujar Mahfud MD di unggahan X.com, Selasa 6 Februari 2024.

Salah satu korban represif di rezim Jokowi adalah rektor Universitas Katolik Soegijapranata Ferdinandus Hindarto yang ada di Semarang. Dia diminta polisi membuat video tentang Pemilu dan menuji kinerja Jokowi.

Hindarto enggan menanggapi ancaman dan permintaan tersebut. Ternyata, dia juga mendapatkan keluhan serupa dari sejumlah rektor yang dikenalnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat