kievskiy.org

Iwan Bule: Tinggal Jawa Tengah yang Belum Dikuasai Prabowo, Butuh Seminggu Rebut Suara Ganjar

Iwan Bule menilai, cuma butuh waktu sekira seminggu untuk membuat elektabilitas Prabowo menyamai Ganjar di Jawa Tengah.
Iwan Bule menilai, cuma butuh waktu sekira seminggu untuk membuat elektabilitas Prabowo menyamai Ganjar di Jawa Tengah. /Pikiran Rakyat/Mochammad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Dewan Pembina Bappilu Jabar Komisaris Jenderal (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengatakan, elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah hampir menyamai elektabilitas Ganjar Pranowo. Dia mengatakan, butuh waktu sekira seminggu untuk membuat Prabowo mengungguli Ganjar di Jawa Tengah.

"Sehingga tinggal butuh waktu paling lama seminggu untuk mengunggulkan suara Prabowo-Gibran di wilayah Jawa Tengah. Jika Jabar dan Jatim, tentunya suara Prabowo sudah di angka 50 persen," katanya di sela-sela acara Deklarasi Purnawirawan TNI Polri Mendukung Prabowo Gibran, di Hotel Horison, di Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung pada Rabu, 7 Februari 2024.

Menurutnya, TKN Prabowo-Gibran dipastikan bakal semakin kuat dengan dukungan para purnawirawan TNI Polri tersebut. "Saudara-saudara saya dari purnawirawan TNI Polri ini memiliki jaringan yang sangat kuat. Belum lagi di antara mereka pasti memiliki ikatan yang kuat dan masing-masing juga memiliki keluarga," katanya.

Di sisi lain, kata dia, Prabowo-Gibran sudah pasti unggul di Jawa Barat karena wilayah itu sudah lama menjadi basis massa Prabowo. "Harapan sekali putaran bukan hal yang mustahil jika saya lihat sudah sekuat ini," katanya.

Pada kesempatan tersebut hadir pula mantan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Dudung pun berharap kontestasi Pilpres 2024 berlangsung sekali putaran.

Terlebih, menurut Dudung, Prabowo Subianto adalah pribadi yang baik dan tidak pernah membicarakan keburukan orang lain. "Beliau ini jika berbicara empat mata, sama dengan Pak Jokowi, tidak membicarakan keburukan. Namun, berpikir jauh ke depan," katanya.

Iwan Bule kemudian menanggapi sejumlah pihak yang menganggap Gibran Rakabuming terlalu muda untuk maju sebagai cawapres. Menurutnya, Gibran justru relatif lebih tua jika dibandingkan tokoh-tokoh pergerakan nasional.

"Bung Tomo itu berusia 23 tahun saat perang kemerdekaan, Moh. Toha berusia 19 tahun. Lalu Jenderal Sudirman berusia 31 tahun saat perang gerilya," katanya didampingi Mantan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

Oleh karena itu, kata Dudung, sebenarnya dengan kehadiran Gibran ini justru menjadi suatu kebaikan tersendiri. Pada tahun 2045, Indonesia akan memiliki bonus demografi, jadi akan banyak kaula muda yang tampil.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat