kievskiy.org

Hasto PDIP: Kalau Demokrasi Normal, Tidak Mungkin Istri Gus Dur Turun Gunung

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. /Pikiran Rakyat/Oktaviani

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto menyebutkan, kultur demokrasi di Indonesia saat ini telah mengalami distorsi. Menurut dia, sejumlah tokoh nasional pun merasakan hal serupa.

Ia mencontohkan istri mendiang Abdurahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah, yang melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla di kediamannya, Rabu, 7 Februari 2024. Pertemuan sejumlah tokoh itu tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).

Delegasi yang hadir pada pertemuan tersebut di antaranya Omi Nurcholis Madjid, Gomar Gultom, Komarudin Hidayat, Alissa Wahid, Makarim Wibisono, Prof. Ery Seda, Romo Ign Kardinal Suharyo.

"Kultur demokrasi juga mengalami distorsi. Pentingnya mengkritik tadi. Kalau situasi demokrasi normal tidak mungkin Ibu Sinta Abdurrahman Wahid turun gunung bersama para tokoh, pagi tadi ketemu JK, kardinal juga ikut, tidak mungkin mereka sampai turun gunung (kalau demokrasi normal)," kata Hasto dalam sebuah diskusi di Habibie & Ainun Library, Jalan Patra Kuningan XIII, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2024.

Hasto menyebutkan perjuangan Indonesia dalam merebut demokrasi sangat panjang. Ia mengatakan, tantangan terberat bagi pemimpin selanjutnya adalah merawat kultur demokrasi tersebut.

"Maka mari kita buka mata hati kita dengan jernih ini bukan soal siapa yang jadi presiden tetapi ini persoalan Indonesia kita, ini persoalan kultur demokrasi kita jangan sampai dirusak. Kultur demokrasi sangat mahal dibangun susah payah," kata Hasto.

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) itu mengatakan, pertemuan di kediamannya itu salah satunya membahas proses pemilu jelang tujuh hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

"Kenapa ada gerakan nurani bangsa? Karena ada pertanyaan dan kekhawatiran bahwa hati nurani kita khususnya hati nurani kekuasaan sudah menurun, saya kira kalau hati nurani baik tidak ada gerakan ini," kata JK.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat