kievskiy.org

Pemilih Pemula Rentan Didera Badai Gangguan Informasi dalam Pemilu 2024

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama anggota Koalisi Cek Fakta lain, AJI dan Mafindo, didukung oleh Google News Initiative menyelenggarakan diskusi bulanan untuk menyambut Pemilu 2024. Diskusi yang dilaksanakan pada Senin, 5 Februari 2024 itu mengangkat tema “Pemilih Pemula dan Isu Hoaks menjelang Pemilu 2024”.

Tema itu diangkat karena hasil riset CSIS menunjukkan bahwa jumlah pemilih muda (Gen Z dan Millennial) akan menentukan hasil Pemilu karena jumlahnya yang sekitar 114 juta orang.

Oleg Widyoko, dari Lembaga riset Binokular menjelaskan bahwa di awal Januari hingga Februari tercatat lebih dari 4 juta percakapan terkait Pemilu dengan total likes hampir mencapai 178 juta dengan 263 akun yang terlibat.

“Data ini menunjukan bahwa interest public cukup tinggi apalagi terkait dengan tema diskusi ini terkait dengan pemilih pemula. Di Binokular tercatat ada pertumbuhan audiens yang terlibat dalam percakapan social media” ujar Oleg.

Baca Juga: Pangandaran Tak Terdampak Fenomena Super New Moon, BPBD: Objek Wisata Pantai Aman Dikunjungi

Tenaga Ahli Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Ronald Michael Manoach, mengatakan bahwa Bawaslu dari bulan November 2023 sampai dengan bulan Februari 2024 terdapat cukup banyak dugaan pelanggaran di dalam platform.

“Bagaimana dampaknya kepada pemilih pemula? Dari hasil pengamatan kami bahwa memang sangat disayangkan adanya aktivitas yang tidak bisa ditahan lajunya terkait atmosfer disinformasi atau hoaks yang menyasar pemilih pemula di platform digital, tetapi ini dampaknya jadi tidak sehat dalam perjalanan demokrasi kita”, kata Ronald.

Lembaga CSIS dengan program Safer Internet Lab, juga memetakan bagaimana distribusi atau  peta penyebaran gangguan informasi yang didalamnya terkait misinformasi, dan disinformasi di 34 Provinsi. 

Baca Juga: Siapa pun kalau Jadi Presiden Tak Memberi Bansos, Maka Dianggap Melanggar Konstitusi

Menurut Arya Fernandes, Kepala Departemen Politik Dan Social CSIS (Center for Strategic and International Studies) pengumpulan data dimulai pada September 2023 dengan 13,020 sample yang dipilih secara acak serta terdistribusi secara proporsional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat