PIKIRAN RAKYAT - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkit dinasti politik Presiden Joko Widodo saat menemui pendukungnya di Bandung. Cak Imin meminta rakyat tidak mudah terpengaruh oleh tawaran-tawaran kebaikan dari calon pemimpin yang bertujuan melanggengkan dinasti di negara demokrasi ini.
“Suara kita jangan mau dibeli karena untungkan oligarki, maka kita tegakkan demokrasi. Indonesia bukan milik dinasti,” kata Cak Imin di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat.
Cawapres 01 itu merasa sudah waktunya Indonesia masuk ke jalur perubahan agar masalah kemiskinan bisa ditangani dengan baik. Menurutnya, akan banyak rakyat yang terus berjibaku dengan kemiskinan jika memilih dinasti.
“Saya sudah sampaikan bahwa ketidakberesan keadaan di tanah negara yang penuh subur ini masih banyak problem kemiskinan dan kekurangan, maka waktu itu saya bilang inilah saatnya kita mau melakukan perubahan,” ujarnya.
Cak Imin yakin narasi perubahan yang diusungnya bersama Anies Baswedan sudah sesuai dengan ideologi bangsa yang menjanjikan kesejahteraan untuk rakyat.
“Alhamdulillah kita ada di jalur yang tepat untuk Indonesia masa depan, betul? Kita di jalur yang sesuai dengan mandat yang diberikan kepada kita, mandat sejarah, mandat nilai ajaran, dan ideologi perjuangan PKB. Hidup AMIN,” kata Cak Imin.
Target Raup 50 Persen Suara di Jawa Barat
Masih dalam rangkaian kampanyenya di Bandung, Cak Imin memasang target 50 persen kemenangan untuk AMIN di Jawa Barat. Melihat partai koalisi yang ada di belakang AMIN, Cak Imin optimistis target tersebut tercapai pada putaran pertama Pemilu 2024.
"Dari seluruh kekuatan partai-partai pendukung, PKS besar, PKB besar, NasDem besar, bergabung, insya Allah 50 persen suara bisa terlampaui," tutur Ketua Umum PKB itu.
Menjelang hari pemungutan suara, Cak Imin bersama seluruh relawan akan bekerja keras memenangkan AMIN agar Indonesia bisa bergerak maju lewat gerakan perubahan.