kievskiy.org

Perbandingan Reaksi Kubu Paslon 01, 02, dan 03 Usai Film Dirty Vote Rilis

Poster film Dirty Vote.
Poster film Dirty Vote. //YouTube Zainal Arifin Mochtar /YouTube Zainal Arifin Mochtar

PIKIRAN RAKYAT – Film dokumenter Dirty Vote menjadi pembicaraan hangat di tengah masa tenang Pemilu 2024 ini. Film karya Dandhy Laksono ini mengungkap borok pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kecurangan terstruktur Pemilu 2024.

Dandhy Laksono dalam film Dirty Vote menyebutkan untuk melanggengkan kekuasaan, Jokowi disebut rela melakukan berbagai cara. Mulai dari rajin bagi-bagi bantuan sosial (bansos), hingga melakukan pemekaran wilayah Papua.

Hal itu diduga demi mendulang suara untuk pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Film Dirty Vote juga mengungkap kecurangan Pemilu 2024 yang dilakukan kubu 03, dan 01.

Meski memang porsi kecurangan Pemilu 2024 dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar paling sedikit. Disusul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan paling banyak dari Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Pesan Ketua KPU Jelang Pemungutan Suara 14 Februari 2024: Buka Surat Suara Sebelum Masuk Bilik TPS

Usai film ini muncul, ketiga kubu paslon memberikan tanggapan yang berbeda-beda. TKN Prabowo-Gibran yang bereaksi paling awal, 2 jam setelah film Dirty Vote dirilis di YouTube 11 Februari 2024 pukul 11.11 WIB.

Lalu bagaimana respons ketiga kubu paslon capres-cawapres peserta Pemilu 2024 soal film Dirty Vote? Ini rinciannya.

Kubu Anies-Muhaimin

Anies Baswedan bereaksi secara langsung terkait film Dirty Vote ini. Dia mendesak pihak-pihak yang melakukan kecurangan, untuk segera menghentikannya karena memiliki dampak yang sangat berbahaya.

"Marah penonton, penonton marah. Hati-hati dengan rakyat yang dimanipulasi sementara mereka menginginkan adanya transparansi, adanya kejujuran. Hati-hati rakyat. Karena rakyat akan merespons seluruh tindak kecurangan itu dengan cara yang kita tidak tau," kata Anies di Brawijaya 6, Jakarta Selatan, Senin, 12 Februari 2024, sebagaimana dilaporkan wartawan Pikiran-Rakyat.com, Boy Darmawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat