kievskiy.org

Jokowi Minta Ketemu Megawati 'Dicomblangi' Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ini Kata Istana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menanggapi pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi jembatan bertemu dengan Ketua PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Alih-alih menepis atau mengiyakan, Ari hanya mempertegas komitmen Presiden Jokowi untuk selalu terbuka dengan tokoh-tokoh bangsa dari berbagai kalangan.

Respons itu Ari sampaikan lewat keterangan tertulis via pesan singkat. Dia menekankan bahwa Jokowi tak pernah anti bersilaturahim bersama siapapun, termasuk Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

"Presiden selalu terbuka untuk bertemu, bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa. Apalagi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa," ujar Ari dalam pesan singkat di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Ari melanjutkan, wacana dan rencana pertemuan dapat diinisiasi oleh siapa saja dan dari pihak mana saja. Demi mencapai kebermanfaat bagi bangsa dan negara, ia mengatakan, inisiator tak lebih penting dari isi dan bobot pertemuannya.

"Yang paling penting adalah silaturahmi antar tokoh bangsa pasti akan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara," tutur dia.

Baca Juga: Ada 3 Syarat Pemilu 1 Putaran, Bagaimana Jika Ketiganya Gagal Dipenuhi?

Sulitnya Rekonsiliasi Jokowi-Megawati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan sulit disatukan kembali dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Ketumnya, Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat politik yang juga pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira), Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat