PIKIRAN RAKYAT - Media TIME asal Amerika Serikat (AS) menyebut kemenangan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai titik awal era ketidakpastian demokrasi.
Sebagai negara demokrasi yang masih tergolong 'baru', Indonesia disebut akan kehilangan kekuatan sistem dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, menyusul kemungkinan kuat menangnya Prabowo-Gibran.
Penilaian itu tertulis dalam artikel berita TIME yang dirilis Rabu, 14 Februari 2024, bertajuk 'What to Know About Prabowo Subianto as Uncertainty Looms for Indonesia’s Democracy'. Artinya 'Yang Perlu Diketahui Tentang Prabowo Subianto Saat Ketidakpastian Membayangi Demokrasi Indonesia'.
Dalam artikel, disoroti bahwa kesuksesan Prabowo di kancah Pilpres 2024 diwarnai dengan banyak kontroversi. Terutama, karena menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai wakilnya.
"Kesuksesan pria berusia 72 tahun ini diwarnai dengan kontroversi. Salah satu alasannya adalah pasangannya sebagai wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka, 36 tahun, yang adalah putra Jokowi, dan pencalonannya baru disetujui setelah adanya keputusan kontroversial dari mahkamah konstitusi (MK) negara tersebut, di mana pimpinannya merupakan saudara ipar Jokowi yang kini sudah diberhentikan," demikian penjelasan TIME, dikutip Kamis, 15 Februari 2024.
"Pemilihan presiden tahun 2024 sebagian besar dipandang sebagai referendum mengenai warisan Jokowi. Meskipun ia tidak secara resmi (mengaku) mendukung kandidat mana pun, (Jokowi) tidak merahasiakan pilihannya di tengah upaya yang lebih luas untuk mempertahankan pengaruh dan membangun dinasti politik," ujar TIME lagi.
TIME lantas membahas bahwa selama beberapa pekan terakhir, kian meningkat pula tuduhan-tuduhan kecurangan pemilu yang didukung oleh Jokowi dan menguntungkan kubu Prabowo. Meski, hal ini belum terbukti benar.
Baca Juga: Karut-marut Pileg 2024 di Cimahi, Surat Suara di 10 TPS Kelurahan Utama Diduga Tertukar Dapil
Sorotan atas Kiprah Prabowo di Masa Orde Baru
Berita TIME tersebut lantas menyoroti masa kelam Prabowo yang berkaitan erat dengan era kepemimpinan Presiden ke-2 RI, Soeharto di jaman Orde Baru (Orba).