PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Politik, Rocky Gerung memprediksi kemungkinan Prabowo Subianto mengajak partai-partai oposisinya untuk bergabung di kabinet jika terpilih sebagai Presiden. Hal itu sama seperti yang dilakukan Jokowi pada periode kedua pemerintahannya.
Dia pun memprediksi siapa saja yang akan terlena dengan bujuk rayu Prabowo Subianto nanti. Beberapa di antaranya adalah NasDem dan PKB yang kemungkinan akan goyah dan putar arah.
NasDem dan PKB Goyah?
NasDem dan PKB akan menjadi oposisi pemerintah bersama PDIP, jika Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden. Namun, kedua partai itu diprediksi akan berbalik dan bergabung dengan kabinet berikutnya.
"Apakah Anies akan terbujuk? Mungkin tidak. Tapi apakah NasDem akan terbujuk, Apakah PKB akan terbujuk? kelihatannya iya. Kan kepentingan NasDem adalah kepentingan akumulasi kapital. Kita tahu baimana NasDem itu terseok-seok karena kapitalnya terkuras dan akumulasinya terhenti karena mendukung Anies kan," kata Rocky Gerung, Kamis 15 Februari 2024.
"Demikian juga Cak Imin, dia justru makin cemas karena keadaan akan berbalik bahwa mungkin potensi sprindik dikeluarin lagi, tetapi itu dibaca dengan baik oleh Pak Prabowo," ujarnya.
"Karena itu ucapan Pak Probowo tadi bahwa dia akan jadi presiden seluruh rakyat," ucapnya menambahkan.
Akan tetapi, Rocky Gerung mengaku sangsi jika Anies Baswedan akan ikut terlena oleh bujuk rayu Prabowo Subianto. Sebab, dia bukanlah kader atau bagian dari partai politik.
"Itu artinya ada upaya untuk merangkul NasDem dan PKB itu, bukan Anies sebetulnya yang akan dirangkul. Anies kembali pada posisi sebagai intelektual, sebagai pengamat sebetulnya karena enggak ada partainya kan. Lain kalau Anies ada partai," tuturnya.
Koalisi NasDem-PKB Bukan karena Ideologi
Rocky Gerung pun menyebutkan bahwa tergabungnya PKB ke dalam koalisi perubahan bersama NasDem bukanlah atas dasar ideologi. Melainkan, hanya demi memenuhi syarat presidential treshold sebanyak 20 persen.