PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo merasa belum kalah dalam Pilpres 2024, terutama dalam penghitungan suara di Jawa Tengah (Jateng) dan Bali sebagai 'kandang' banteng. Meskipun hasil hitung cepat (quick count) menunjukkan angka terkecil dibanding dua paslon lainnya, Ganjar bersikeras menunggu rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Menanggapi narasi yang menyoroti kekalahannya di Jateng dan Bali, Ganjar menegaskan dirinya belum melihat kekalahan yang dimaksud. Hal itu diungkap Ganjar dalam keteranganya di rumah Butet Kartaredjasa, Kasihan, Bantul, Sabtu, 17 Februari 2024.
"Saya belum melihat kekalahan yang belum ada adalah rekapnya," kata dia.
Eks Gubernur Jateng dua periode itu bersikukuh punya argumentasi terkait pernyataannya. Ia menjelaskan, suara bagi Mahfud-MD di luar negeri nyatanya paling tinggi. Untuk itu, dia minta agar para pendukung bersabar menanti proses penghitungan selesai.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa hasil penghitungan cepat Pilpres 2024 cenderung janggal. Ganjar menyoroti rendahnya suara Pasangan Ganjar-Mahfud sedang PDIP sebagai partai pengusung masih mendominasi Pemilu.
Baca Juga: Mahfud MD Jawab Rumor Keretakan Hubungan dengan Ganjar: Bukan karena Pisah
Sebagaimana hasil quick count, per Kamis, 15 Februari 2024, lembaga-lembagai penyelenggara hitung cepat seperti Indikator Politik Indonesia, LSI Denny JA, Charta Politika, hingga Poltracking, menunjukkan hasil yang sama.
Ganjar-Mahfud menempati posisi terbawah. Bahkan, pasangan itu kalah di wilayah Jawa Tengah (Jateng), Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang notabenenya merupakan kandang banteng atau didominasi oleh simpatisan PDIP.
Menanggapi hasil sementara itu, Ganjar menilai adanya anomali alias kejanggalan. Bersama TPN Ganjar-Mahfud, ia mengaku masih sedang dan terus menyelidiki bentuk keanehan tersebut.