PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu agar serius dalam menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024.
Menurut Anies, masyarakat ingin kualitas demokrasi di Indonesia lebih baik dengan berlangsungnya Pemilu yang jujur, adil, dan bersih.
"Perlu serius, KPU harus menghormati semua laporan karena kita ingin kualitas demokrasi lebih baik," ujar Anies pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Anies lantas menyinggung soal dugaan kesalahan input dalam hasil penghitungan suara dalam Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap). Dia pun meminta agar kekurangan dalam proses penghitungan suara itu segera diperbaiki.
"Sehingga kalau ada kekurangan-kekurangan harus ditindaklanjuti, dilakukan langkah-langkah untuk memastikan setiap suara rakyat itu dihitung dan semua aspirasi sesuai dikalkulasi," katanya.
Sirekap
KPU mengakui adanya sejumlah kekeliruan dalam konversi hasil penghitungan suara di TPS dan Sirekap. Ketua KPU, Hasyim Asya'ri mengatakan bahwa tingkat kesalahan konversi itu hanyalah 0,64 persen.
"Ada 2.325 TPS yang ditemukan antara konversinya berbeda yang sudah diunggah 358.775 TPS," katanya dalam konferensi pers pada Kamis, 15 Februari 2024.
Meski demikian, Hasyim memastikan sistem Sirekap mampu mengenali kekeliruan konversi.